Kepri Mengalami Deflasi Karena Harga cabai dan Bayam Turun

Kepri Mengalami Deflasi Karena Harga cabai dan Bayam Turun

Pedagang cabai di Pasar (Foto: Batamnews)

BATAMNEWS.CO.ID,Batam - Kepulauan Riau (Kepri) mengalami deflasi 0,28 % (mtm) pada April 2018.Lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya yang tercatat inflasi sebesar 0,21 % (mtm). 

Namun secara tahunan Indek Harga Konsumen (IHK) mengalami inflasi sebesar 4,35 % (yoy).Lebih rendah dari bulan sebelumnya sebesar 5,05 % (yoy). 

Secara historisnya 3 tahun terakhir Deflasi April 2018 lebih rendah. Kelompok komoditas harga bahan pokok yang bergejolak (volatile food) dan kelompok bahan pokok yang diatur pemerintah (administered prices) menjadi penyebab deflasi. 

"Deflasi April bersumber dari penurunan komoditas cabai merah dan bayam," ujar Wakil ketua Tim Pengendali Inflasi (TPID) Kepri, Gusti Raizal Eka Putra dalam siaran persnya, Sabtu (12/5/2018). 

Penurunan harga cabai merah sejalan dengan meningkatnya pasokan akibat panen rayadi Sumatera Utara dan Sumatera Barat.Berdasarkan panatauan Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional, rata-rata harga cabai merah di Sumut turun 17 persen. 

Sedangkan penurunan harga bayam dipengaruhi karena lancarnya pasokan bayam. 

Untuk kelompok bahan pokok yang diatur pemerintah, ada penurunan harga yang bersumber dari tarif angkutan udara. 

"Tarif angkutan udara turun karena lanjutan penyesuaian harga yang mulai kembali normal setelah libur Maret lalu," jelas Gusti.

Gusti memperkirakan pada bulan Mei mengalami inflasi namun tetap terkendali. Potensi inflasi bersumber darii harga bahan pangan, kenaikan tarif angkutan udara, peningkatan daya beli masyarakat, peningkatan ekspektasi inflasi pedagang dan kosnumen selama ramadhan serta potensi peningkatan inflasi inti yaitu dari emas. 

Beberapa upaya akan dilakukan untuk pengendalian inflasi. 

"Melakukan sidak ke bulog dan distributor bahan pokok, melakukan pasar murah, melakukan pasar TPID, melakukan koordinasi dengan pertamina untuk memastikan tersedianya pasokan BBM," katanya. 

Selain itu juga menghimbau otoritas pelabuhan dan bandara untuk memriorotaskan bongkar muat pangan dan kebutuhan pokok. Melakukan koordinasi dengan operator penerbangan untuk memastikan tidak terjadi kenaikan harga tiket. 

(ret) 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews