Teroris Mako Brimob Sempat Live Aksinya di Instagram
BATAMNEWS.CO.ID - Aksi para teroris di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, benar-benar mengagetkan. Drama penyanderaan dan berakhir dengan pembunuhan lima orang polisi sempat disiarkan langsung via Instagram.
Diduga para teroris itu mendapat ponsel dari petugas yang disandera.
Wakapolri Komjen Syafruddin menceritakan, bahwa ponsel itu rampasan rampasan terhadap anggota Polri yang bertugas di rutan tersebut.
"Itu rampasan. Iya (punya anggota)," kata Syafruddin di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Kamis (10/5/2018).
Sebelumnya, Syafruddin menjelaskan soal senjata yang didapatkan para napi teroris itu dalam membuat kerusuhan di mako tersebut. Senjata itu didapatkan dari hasil menjebol tahanan mereka.
"Senjata dia dapat dari mana-mana, kan dia jebol ini ke mana-mana. Dia dapat kaca dipecahkan, dia dapat besi, dia dapat apa, ini kan dijebol semua," kata Syafruddin.
"Ruang tahanan itu disekat semua, dijebol, jadi alat-alat, peralatan yang ada di ruang-ruang itu ada saja didapatkan," tambahnya.
Syafruddin pun membantah jika senjata itu sebelumnya sudah disimpan di dalam sel para napi teroris. "Tidak. Tidak ada (yang di dapat dalam ruang sel)," katanya.
Sebanyak 156 teroris yang ditahan di dalam Rutan Mako Brimob menyandera sembilan polisi. Tragedi penyanderaan itu berakhir setelah kurang-lebih 36 jam.
Fakta-fakta kerusuhan
Para teroris hanya menyandera polisi. Mereka juga melakukan banyak hal selama dua malam itu. Apa saja?
1. Mengamuk soal Makanan
Seorang napi bernama Wawan menanyakan ihwal makanan dari keluarganya. Napi lain pun tersulut emosinya.
2. Menjebol Tembok untuk Rebut Senjata
Dalam melakukan kerusuhan dan penyanderaan di Rutan Mako Brimob, Kelapa Dua, para narapidana teroris tersebut menggunakan senjata. Dari mana senjata itu didapatkan?
3. Live di Instagram
Para narapidana teroris sempat melakukan siaran langsung (live) di media sosial Instagram. Dari mana para napi itu mendapat ponsel untuk live Instagram?
4. Menyandera Polisi
Para teroris itu menyandera sembilan polisi. Empat polisi berhasil dievakuasi, namun kondisinya cedera dan dilarikan ke RS Bhayangkara. Lima lainnya gugur dengan luka parah. Sementara itu, seorang polisi berhasil dibebaskan setelah 29 jam disandera.
5. Menyiksa Polisi sampai Tak Bernyawa
Lima polisi gugur setelah disandera napi teroris di Mako Brimob. Mayoritas korban tewas dibacok di bagian leher.
6. Merakit Bom
Wakapolri Komjen Syafruddin menyatakan ledakan yang terdengar di Mako Brimob pagi ini adalah proses sterilisasi. Menurut Syafruddin, para napi sempat merakit bom.
7. Bertukar Sandera dengan Makanan
Bripka Iwan Sarjana berhasil dibebaskan dari penyanderaan di Mako Brimob pada Kamis (10/5/2018) sekitar pukul 00.40 WIB. Pembebasan Iwan dilakukan setelah polisi melakukan penawaran.
Komentar Via Facebook :