Berburu Gonggong di Lingga Taklukkan Kedalaman Laut 7 Meter

Berburu Gonggong di Lingga Taklukkan Kedalaman Laut 7 Meter

Gonggong (Foto: Istimewa)

BATAMNEWS.CO.ID, Lingga - Siapa yang tak tau dengan hewan laut bernama gonggong. Hewan sejenis keong itu, memiliki rasa yang lezat dan siap memanjakan lidah siapa saja yang menyantapnya.

Di Kota Tanjungpinang, gonggong dijadikan ikon dan diabadikan dalam bentuk bangunan. Sehingga, menambah populer hewan berbentuk seperti siput itu. Kabupaten Lingga sendiri, saat ini menjadi salah satu pengekspor gonggong ke Kota Batam dan Tanjungpinang.

Ketersedian gonggong di Kabupaten Lingga cukup berlimpah. Sejumlah tempat yang sudah dikenal masyarakat Lingga sebagai penghasil gonggong hingga saat ini yakni Kampung Sasah, Limbung dan Senempek. Namun, masih ada beberapa perkampungan lainnya yang juga menjadi penghasil gonggong tersebut.

Pantauan Batamnews.co.id di lapangan, tepatnya di Dusun Senempek, Desa Limbung, sejumlah warga setempat yang biasa menjadi penampung gonggong itu, mendirikan bangunan berbentuk keramba untuk menyimpan hewan laut tersebut, sebelum dijual ke Kota Batam dan Tanjungpinang.

Dibalik rasanya yang lemak dan kenyal itu, untuk mendapatkan gonggong, warga harus mengambilnya dengan cara menyelam di kedalaman air laut yang mencapai 5 hingga 7 meter. Setiap penyelam, dalam sehari, bisa mendapatkan mulai dari 1 kilogram (kg) hingga 8 kg lebih.

Biasanya, jika dijual ke penampung, 1 kg gonggong hidupnya dihargai Rp12 ribu. Tapi kalau ada warga yang ingin membeli ke penampung langsung, harga nya jelas lebih tinggi, bisa mencapai Rp15 ribu hingga Rp17 ribu.

Berbeda dengan di Kota Batam dan Tanjungpinang, 1 porsi hidangan gonggong tersebut bisa mencapat puluhan ribu rupiah.

Setiap kali para penampung yang ada di Dusun Senempek berangkat ke Kota Batam, biasanya berat gonggong yang dibawa mencapai ratusan kg.

"Biasanya kalau penampung disini bawa nya pakai kapal sendiri," ujar Siah, salah seorang warga Senempek kepada Batamnews.co.id, Minggu (15/4/2018).

Diketahui, gonggong memiliki manfaat paling baik bagi orang-orang muda, karena dagingnya mampu merangsang pertumbuhan hormon, terutama yang menyangkut dengan vitalitas seksual.

Selain itu, gonggong ini kaya akan protein, tetapi dibalik itu semua gonggong juga mengandung kolestrol tinggi. Jadi ingat, bagi yang mempunyai riwayat kolestrol sebaiknya dikurangi konsumsi gonggong.

Biasanya, gonggong disantap bersama semangkuk kecil sambal yang terbuat dari cabai rawit dan terasi, atau biasa masyarakat Lingga menyebutnya dengan belacan.

Namun, sayangnya meskipun sebagai daerah penghasil gonggong, sangat sulit untuk menjumpai rumah makan yang ada di Kabupaten Lingga menjual hidangan tersebut.

(ruz)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews