BATAMNEWS.CO.ID, Tanjungpinang - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Provinsi Kepri bersama Dinas kesehatan Provinsi Kepri memastikan akan terus menjaga dan mengawal keamanan mutu dan kualitas pangan yang beredar di Provinsi Kepri.

Hal tersebut disampaikan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Kepri di Batam Yosef Dwi Irawan, Rabu (21/3).

"Kami meminta masyarakat untuk tidak khawatir, tenang, dan tidak resah terhadap persoalan ini, karena komitmen kami akan terus menjaga mutu dan kualitas makanan yang beredar," ujar Yosef.

Baca juga:

Dalam 1 Jam Polisi Ringkus Pelaku Pemerkosaan Karyawati Mukakuning di Simpang Kuda

Hal ini dibuktikan dengan dikeluarkannya surat Edaran Badan Pengawas Obat dan Makanan Batam nomor : B-IN.07.06.854.03.18.1649 tentang penarikan Produk Makarel Merek Fermenjack, IO dan Hoki. 

Yangmana, Berdasarkan uji sampling balai Besar BPOM PekanBaru ada tiga jenis makarel yang terdeteksi nematoda anisakis sp pada makarel merk Farmenjack, IO dan Hoki.

Dan lanjut Yosef, untuk ketiga merek makarel tersebut pun BPOM telah memerintah importir untuk melakukan penarikan disemua pasar,swalayan yang ada di Provinsi Kepri.

Baca juga:

Jangan Panik, Ini Daftar Sarden Bercacing Pita di Kepri

"Kami juga menghimbau Dinas Kesehatan yang ada di kabupaten kota untuk cepat melakukan langkah perventif terkait pencegahan keberadaan produk yang sama di pasaran," ujar Yosef.

Hal ini lanjut Yosef, sebagai langkah untuk mencegah beredarnya produk tersebut di masyarakat.Untuk itu,Yosef menghimbau kepada masyarakat untuk tidak resah dan tetap tenang.

"Semua telah kami tangani. Namun, apabila ada masyarakat yang menemukan beberapa merek makarel tadi beredar dan berbagai prosuk yang tidak lazim, diharapkan dapat langsung melaporkan ke BPOM Kepri di Batam atau ke Dinas Kesehatan setempat," ujar Yosef.

Sebelumnya, beberapa produk makarel dengan merek Farmenjack, IO dan Hoki terindikasi adanya jenis parasit cacing pita (anisakis sp)yang menandakan kualitas bahan baku yang tidak baik. 

Sehingga meskipun proses sterilisasi pemanasan secara umum mampu mematikan siklus hidup anisakis sp, namun protein dari cacing masih bertahan yang dapat menimbulkan dampak alergi bagi konsumen.

(snw)