Ampio Sindikat Narkoba Kelas Dunia, Kendalikan Peredaran Sabu dari Lapas Batu 18

 Ampio Sindikat Narkoba Kelas Dunia, Kendalikan Peredaran Sabu dari Lapas Batu 18

Ekspose pengungkapan kasus narkoba dari Lapas Batu 18 di Mapolres Bintan. (foto: ary/batamnews)

BATAMNEWS.CO.ID, Bintan - Napi Lapas Narkotika Kelas IIA Tanjungpinang di Batu 18, Tju Ang Pio alias Ampio (37) yang ditangkap Petugas Sipir Lapas Batu 18 dalam razia akhir Februari 2018 lalu, ternyata sindikat narkoba kelas dunia.

Terungkapnya Ampio ini sindikat berbahaya dari hasil pengembangan yang dilakukan oleh Satresnarkoba Bintan. Ampio yang merupakan warga Dabo, Lingga itu adalah penggerak dan pemasok sabu jaringan Bangkok, Thailand dan Malaysia ke Indonesia.

"Kurir asing Malaysia yang ditangkap bawa sabu di Pelabuhan Batam Centre pekan lalu itu adalah suruhan Ampio. Jadi Ampio ini adalah pilotnya, dia menggerakkan peredaran sabu itu dari Lapas Batu 18," ujar Kasatres Narkoba Polres Bintan AKP Joko di Mapolres Bintan, Bintan Buyu, Kamis (15/3/2018).

Saat diamankan, dua kurir asing itu membawa sabu seberat 1,6 ons. Modus yang digunakan mereka merupakan modus lama yakni sistem roket yang dimasukkan dalam anus. Yaitu sabu dibungkus dalam plastik kemudian dimasukkan dalam kondom dan dilapisi kembali oleh kondom, baru dioles dengan lotion atau baby oil dan dimasukan ke dalam anus.

Pihaknya juga nyaris mengagalkan penyelundupan narkotika jaringan Ampio dari Bangkok. Itu berawal dari pesan singkat dalam handphone milik Ampio, tersimpan akan ada transaksi narkoba Bangkok ke Indonesia.

Dikembangkan lagi, terungkap bahwa ada 4 kurir sabu dari Johor Baru yang akan terbang ke Bangkok untuk mengambil sabu. Rencananya, sabu dari Bangkok itulah yang akan dimasukan ke Indonesia melalui Kota Batam, Kepri.

Dikarenakan kondisi tidak memungkinkan, 4 kurir sabu  itu membatalkan ke Batam melainkan mengalihkannya ke Bali. Akhirnya merekapun diamankan kepolisian Bali di Bandara Ngurah Rai pada 11 Maret lalu.

"Sabu yang rencananya masuk melalui Batam dan akhirnya dialihkan ke Bali itu sebenarnya akan disuplai ke Yogyakarta," ucapnya. 

(ary)
 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews