Dugaan Sabu di Kapal Win Long BH2998

Ini Reaksi Satgassus soal Informasi Sesat Sabu 3 Ton di Kapal Win Long

Ini Reaksi Satgassus soal Informasi Sesat Sabu 3 Ton di Kapal Win Long

Kepala Kanwil DJBC Khusus Kepri Rusman Hadi bersama Satgassus Polri Kombes Suwondo Nainggolan saat menggelar jumpa pers di Karimun (Foto: Edo/Batamnews)

BATAMNEWS.CO.ID, Karimun - Petugas Bea Cukai dan Kepolisian akhirnya menghentikan pencarian dugaan adanya narkotika jenis sabu di kapal Win Long BH2998. Empat hari tampaknya sudah cukup membuktikan tidak ada sabu-sabu di dalam kapal asal Taiwan tersebut.

Pencarian sudah melibatkan anjing pelacak berjumlah tujuh ekor dan juga penyelam profesional dan ahli kapal.

Wakil Kepala Satgassus Reserse Narkoba Bareskrim Polri yang juga sebagai Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya Kombel Pol Suwondo Nainggolan mengatakan secara resmi bahwa tidak ada ditemukannya narkoba di dalam kapal Win Long yang ditangkap BC20005 pada Jumat lalu itu.

"Selama beberapa hari telah melakukan pengecekan, baik dari lambung kapal, muatan, dan juga kamar para crew kapal, akan tetapi tidak ditemukan narkotika,” kata Suwondo.

Mengenai adanya informasi sabu-sabu sebanyak 3 ton di kapal tersebut, ia mengaku tidak mengetahui mengenai informasi sesat tersebut.

Informasi itu kemudian beredar luas di sejumlah kalangan termasuk di kalangan media. 

Suwondo menambahkan, pihaknya hanya menerima informasi indikasi adanya penyelundupan narkoba dengan kapal dengan ciri-ciri Win Long.

“Kami juga tidak tahu jumlahnya berapa. Hanya mendapat informasi kalau adanya indikasi sebuah kapal yang membawa narkoba,” ujarnya.

Sementara itu, Kapala Kantor Dirjen Bea dan Cukai (DJBC) Khusus Kepri, Rusman Hadi mengatakan, kapal tersebut bukan membawa barang dagangan, melainkan membawa ikan umpan untuk memancing.

“Kapal dari Taiwan mau membawa umpan untuk memancing,” kata Rusman Hadi.

Dia juga menceritakan, bahwa kapal yang ditangkap tersebut merupakan kapal ketiga yang dicurigai, setelah dua kapal yang telah berhasil ditangkap sebelumnya.

“Kami melakukan penindakan oleh karena mendapat informasi. Dan kami melakukan tindakan, karena jangan sampai tidak melakukan penindakan dan barang masuk,” ucapnya.

Menurutnya, keberhasilan tersebut bukan karena melakukan penangkapan, karena hal tersebut bukan parameter tapi suatu kinerja.

(edo)

 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews