BATAMNEWS.CO.ID, Batam - Pantai Mak Dare, Nongsa, Batam tampak berbeda. Berbagai kain layar yang berwarna-warni terkembang di atas perahu kecil yang biasa disebut Jong. 

Beberapa orang tampak sedang mempersiapkan diri untuk dapat mengikuti lomba yang diadakan setiap tahun itu. Ada yang sedang mengikat tali layar dan ada pula yang sedang mengangkut perahu tanpa awak tersebut.  

Seorang peserta lomba Jong, Anwar mengaku sangat menunggu ajang tersebut, karena ingin menjadi pemenang dengan hadiah berupa uang tunai dengan total Rp 60 juta yang disiapkan Pemerintah Kota Batam. 

“Tahun lalu sudah ikut, tahun ini saya ikut lagi,” kata Anwar di Pantai Mak Dare, Nongsa, Jumat (23/2/2018). 

Ia sudah mempersiapkan perahu Jong miliknya untuk diikutkan dalam lomba. Total ada 6 perahu Jong miliknya yang akan ikut. Perahu-perahu tersebut dibuat sendiri, dengan bermodalkan kayu-kayu yang diambil dari hutan.

“Layarnya aja saya beli, kain warna-warni itu biasa kami beli dengan harga Rp 120 ribu, selebihnya kami buat sendiri,” katanya.

Selain Anwar, ada juga Hasyim yang berasal dari Moro, Tanjung Balai Karimun yang datang ke Batam untuk mengikuti perlombaan tersebut. Tahun lalu, Hasyim sudah sempat masuk final sehingga pada tahun ini ia mencoba untuk menjadi juara.

“Doakan ya mudah-mudahan saya menang,” katanya penuh harap. 

Wali Kota Batam, Muhammad Rudi berharap dengan adanya lomba Jong ini dapat meningkatkan angka wisatawan lokal maupun mancanegara ke Batam. Tahun ini, Rudi menargetkan 3 juta kunjugan wisman. 

“Kota Batam akan menjadi Kota Pariwisata, maka event yang setiap tahun ini kita lakukan tetap berjalan untuk menarik wisatawan, makanya kita siapkan Piala Wali Kota bagi para pemenang,” kata Rudi. 

Perlombaan Perahu Jong merupakan perlombaan yang mengandalkan angin. Setiap perahu tanpa awak akan berlaju dari garis star menuju garis finish. Perahu Jong yang tercepat akan menjadi pemenangnya.