BATAMNEWS.CO.ID, Bintan  - Pencalonan Bupati Bintan Ansar Ahmad sebagai calon wakil gubernur Kepri oleh Partai Nasdem cukup mengejutkan. Padahal, sebagai Ketua DPD I Partai Golkar Kepri, Ansar bisa maju sebagai calon gubernur dari partai beringin tersebut.

Pada pemilihan anggota legislatif (Pileg) 2014 lalu, Golkar meraih 156.141 suara. Dengan jumlah tersebut, Partai Golkar mampu mendapatkan 8 kursi di DPRD Provinsi Kepri.

Jumlah tersebut terbilang besar sehingga sebagai parpol yang cukup berpengalaman di dunia politik, Golkar masih sangat berpeluang mencalonkan wakilnya maju sebagai calon gubernur.

Namun langkah politik yang ditempuh Ketua DPD I Golkar Kepri Ansar Ahmad tentu di luar dugaan. Publik meyakini, kisruh dan dualisme kepemimpinan di tubuh Golkar menjadi salah satu pemicu mengapa Ansar maju melalui partai lain, bukan Golkar.  

Pengamat Politik Kepri, Suradji, mengatakan, majunya Ansar tanpa melalui Partai Golkar merupakan skenario yang dikehendaki oleh Soerya Respationo, yang juga akan maju sebagai calon gubernur Kepri.

"Soerya dari awal telah memberikan peluang bagi kader Golkar baik ke Nurdin Basirun maupun ke Ansar Ahmad, dengan catatan bahwa yang bersangkutan tidak mengatasnamakan partai Golkar," ungkap Sujadi, Sabtu (21/3/2015).

Dia mengatakan, Soerya tahu persis bahwa jika wakilnya mewakili Partai Golkar tentu akan menjadi ancaman dalam pemilu 2015 nanti mengingat partai beringin ini sedang dilanda konflik internal.

Meski konflik itu terjadi di tingkat pusat atau DPP, namun faktanya hal itu merembet hingga ke tingkat provinsi, bahkan ke kota/kabupaten.

Kini, publik tinggal menunggu keputusan Soerya sebagai calon gubernur, siapa yang akan dia pilih, apakah Bupati Karimun Nurdin Basirun atau Ansar Ahmad sebagai calon wakilnya di Pilgub Kepri akhir tahun ini.

[rik]