Pak Gubernur, Bupati, Camat dan Kades Bantulah Desa Kami...

Pak Gubernur, Bupati, Camat dan Kades Bantulah Desa Kami...

Gubuk nenek Temah yang sudah reot dan memprihatinkan. (foto: istimewa)

BATAMNEWS.CO.ID, Bintan - Warga Desa Numbing, Kecamatan Bintan Pesisir, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau terpaksa membuang hajat di dalam kantong plastik selama puluhan tahun. Sebab mereka tidak memiliki fasiltas mandi cuci kakus (MCK).

Salah satunya adalah Nenek Temah yang usianya lebih dari setengah abad. Janda lansia tersebut hanya bekerja serabutan di desa dekat pulau terluar kabupaten ini.

Rezeki yang diperolehnya hanya mampu membeli sesuap nasi sedangkan untuk perbaiki rumah hanya menjadi mimpinya selama ini. Sehingga dia membetahkan diri untuk menjalani hari-hari di gubuk yang berdinding dan berlantaikan kayu lapuk itu.

"Inilah kondisi warga yang tak mampu di sini. Jangankan harta, kakus pun mereka tak punya. Jika nak buang hajat, mereka harus gali tanah dulu untuk nimbun dan kalau kebelet di dalam kantong keresek lalu buang ke semak-semak," ujar salah satu pemuda Desa Numbing, Iqbal, Rabu (27/12/2017).

Nenek Temah sudah lama menjanda. Tahun ini dia mendapatkan bantuan bedah rumah dalam program rehabilitas RTLH dari Pemkab Bintan. Melalui program itulah, pemerintah mengucurkan dana Rp 14 juta untuk memperbaiki rumahnya.

Namun, kondisinya tak seindah itu, dengan dana tersebut rumah yang dibangun jauh dari kata layak. Karena dananya tidak cukup untuk mempercantik rumah wanita paruh baya tersebut.

"Dapat bantuan bedah rumah cuma Rp 14 juta. Harga semen Rp 95.000 per sak, batu batako Rp 3.500 per biji dan asbes Rp 1 juta lebih. Manalah cukup segini, apa gak ada dana APBD lagi untuk bantu mereka," cetusnya.

Iqbal berharap kepada Gubernur Kepri, Nurdin Basirun, Bupati Bintan, Apri Sujadi, Camat Bintan Pesisir, Zulkhairi, dan Kades Numbing, Sebastian Losor membantu warga.

Apabila APBD tidak mencukupi untuk berikan bantuan, bisa menggunakan dana desa. Menurutnya, kedua dana itu tidak akan habis atau berdampak defisit besar jika digunakan untuk membuat atau membangun MCK bagi warga miskin.

Rumah nenek Temah hasil bedah rumah RTLH Pemkab Bintan. (istimewa)

"Jangan hanya waktu kampanye kaos oblong punya bapak sampai ke desa ini. Tapi setelah jadi perhatian bapak kepada warga tidak ada," katanya.

Iqbal ingin sekali membantu nenek itu. Tetapi dirinya juga tak berdaya karena bukan dari kalangan orang kaya. Apabila APBD Bintan, Kepri bahkan DAD Numbing tidak mampu membantu pembangunan MCK, diimbau agar pimpinan daerah mau menyisihkan uang tunjangannya.

"Kalaupun tak ada dana daerah dan desa untuk bantu. Sisihkanlah siket tunjangan bapak pejabat untuk mereka. Dijamin bapak gak akan susah dan kelaparan jika bantu mereka," ucapnya.

(ary)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews