Kawasan Industri Lobam Kembali Menggeliat, BOMC Bangun Galangan Kapal

Kawasan Industri Lobam Kembali Menggeliat, BOMC Bangun Galangan Kapal

Ilustrasi. (foto: ist/net)

BATAMNEWS.CO.ID, Bintan - Gallant Venture kembali mengembangkan sayapnya di Indonesia. Melalui kerjasama antara Singapura dan Indonesia, perusahaan milik Salim Group ini berencana membangun industri di bidang galangan kapal.

Industri itu bernama Bintan Offshore Marine Center (BOMC). Pembangunannya direncanakan dimulai tahun depan di atas lahan seluas 12 hektare di Kawasan Bintan Inti Industrial Estate (BIIE), Lobam, Bintan, Kepulauan Riau.

"Kami sudah melobinya 1,5 tahun. Akhirnya mereka berkomitmen untuk merealisasikannya dengan meneken MoU dengan kami," ujar CEO Gallant Venture, Frans Gunara, kemarin.

Bisnis yang dikembangkan oleh beberapa perusahaan patungan dari Singapura dan Indonesia ini menganut konsep yang tidak menimbulkan konflik dengan negara tetangga.

Maksudnya, BOMC ini bergerak di bidang perkapalan. Namun usahanya bukan dalam pembuatan kapal melainkan menyediakan fasilitas reparasi dan sparepart berbagai jenis kapal saja.

"Bidang yang tidak dikerjakan industri Singapura akan kami kerjakan di BOMC ini. Jadi bidang yang kami kerjakan tidak menimbulkan konflik ataupun kesejangan sosial diantara negara tetangga tersebut," katanya.

Desember 2017 ini sudah dilakukan pematangan lahan untuk pembangunan BOMC. Ditargetkan proses pematangan lahannya hanya menelan waktu 3 bulan. Setelah itu dilakukanlah progres selanjutnya.

Dia berharap kehadiran BOMC ini bisa memacu gairah industri di Bintan maupun Kepri. Kemudian diyakininya perusahaan ini akan menyerap tenaga kerja hingga 400-600 orang.

"Kami optimis 6 bulan kemudian infrastrukturtnya sudah bisa dibangun. Serapan tenaga kerja dalam pengembangan perusahaan ini bisa mencapai 600 orang," jelasnya.

General Manager (GM) PT BIIE Lobam, Surya Cahyadi membenarkan adanya pembangunan industri dibidang galangan kapal di Lobam. Perusahaan itu BOMC dengan investasinya triliunan rupiah.

"MoU-nya sudah diteken. Tinggal pembangunannya saja yang dilaksanakan," katanya.

Selain BOMC, ada 2 perusahaan baru yang berencana mengembangkan sayap usahanya di Lobam. Diantaranya dari Thailand dan Singapura.

Kedua negara itu akan membangun usahanya dibidang peternakan dan pergudangan. Nilai infestasinya juga sangat besar hampir triliunan rupiah juga.

"Kami berharap ke depannya industri Lobam kembali bergairah. Bahkan bisa tersohor seperti dulu," ucapnya. 

(ary)

Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews