Ini Penjelasan Direktur Humas BP Batam soal Terowongan Retak

Ini Penjelasan Direktur Humas BP Batam soal Terowongan Retak

Penampakan langit-langit terowongan Pelita yang retak (Foto: Istimewa)

BATAMNEWS.CO.ID, Batam - Terowongan (underpass) Pelita, Lubuk Baja, Batam, ternyata sudah retak sejak awal selesai dibangun pada tahun 2007 lalu. 

Direktur Humas BP Batam, Purnomo Andiantono mengatakan, keretakan yang ada di underpass itu digolongkan kedalam retak rambut (tidak terstruktur). 

“Dari awal pembangunan underpass tahun 2007 memang sudah ada retak rambut itu,” ujar Andi, Sabtu (23/12/2017).

Baca juga: 

Penampakan Terowongan Pelita Retak-retak

 

Ia menjelaskan bahwa retak rambut tersebut disebabkan oleh pengaruh lingkungan, yaitu perubahan suhu panas dan dingin yang drastis. 

Saat usia bangunan masih muda, retak-retak rambut sudah bisa dideteksi. Sekalipun retak rambut tidak membahayakan, namun cukup mengganggu pemandangan.

“Misalnya rumah dibangun pada musim panas, setelah selesai terpapar hujan terus menerus” katanya. 

Akan tetapi pihaknya sudah mengecek ke lapangan terkait kondisi underpass yang mengalami keretakan. 

Ia juga mengatakan melihat kondisi Underpass yang tidak melengkung maka masih aman untuk dilewati. 

“Tapi untuk amannya boleh juga bawa ahli dari PU untuk mengecek menggunakan alat rontgen,” jelasnya.

Selain itu juga, underpass yang termasuk bangunan beton, kata Andi pada umumnya akan mengalami deformasi (perubahan wujud dari bagus menjadi tidak bagus) dulu sebelum langsung ambruk. 

“Tidak serta merta langsung ambruk, jadi mengalami deformasi, seperti kondisi bangunan tidak bagus lagi setelah itu pertanda bisa ambruk,” kata dia. 

(ret)


Komentar Via Facebook :

Berita Terkait

close

Aplikasi Android Batamnews