Musim Hujan dan Cuaca Ekstrem di Perairan, Ini Imbauan KSOP Karimun

Musim Hujan dan Cuaca Ekstrem di Perairan, Ini Imbauan KSOP Karimun

Kepala Seksi Penjagaan dan Keselamatan (Kasi Gamat) KSOP Karimun, Syahri Naldi. (foto: edo/batamnews)

BATAMNEWS.CO.ID, Karimun - Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas II Tanjungbalai Karimun mengeluarkan maklumat keselamatan dalam pelayaran. Hal ini terkait musim hujan dan cuaca ekstrem yang sedang berlangsung di wilayah Kepulauan Riau. 

Dalam surat yang berisi mengenai peningkatan keselamatan pelayaran tersebut, KSOP mengimbau para nakhoda dan operator kapal agar selalu memperhatikan prakiraan cuaca yang dikeluarkan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

"KSOP Tanjung Balai Karimun, selalu memantau cuaca dari BMKG secara online," ujar Kepala KSOP Kelas II Tanjungbalai Karimun, Capt Renta Novaliana Siahaan melalui Kepala Seksi Penjagaan dan Keselamatan (Kasi Gamat), Syahri Naldi, Senin (13/11/2017).

Selain itu, para operator kapal diimbau menunda keberangkatan sampai cuaca dinyatakan baik, jika dalam pelayaran terjadi cuaca buruk maka diimbau untuk segera berlindung ke pulau terdekat dan teraman, segera menginformasikan berita bahaya keselamatan ke kapal atau radio pantai terdekat, selalu memeriksa kondisi fisik serta alat keselamatan.

Sementara ini, pelayaran dari Balai Karimun tujuan Batam, Singapura, Malaysia serta Selat Panjang, masih normal dan tidak ada penundaan keberangkatan meski hujan.

"Pelayaran ke Batam, Singapura, Malaysia dan Selat Panjang masih lancar. Memang sering hujan tapi untuk pelayaran rute tersebut masih bisa,” ucapnya.

Namun, untuk pelayaran ke pulau-pulau terdekat, KSOP sempat menunda pelayaran kapal kecil dari Pelabuhan KPK. 

KSOP juga menyatakan agar kapal tidak mengangkut penumpang melebihi kapasitas, nakhoda berhak menolak keberangkatan jika mengetahui kapal tidak memenuhi persyaratan kelaikan.

Selanjutnya, mengurangi kecepatan ketika memasuki kawasan rawan, para penumpang dilarang duduk di bagian atas kapal dan tidak memaksa ikut berangkat jika kapal sudah tidak sesuai kapasitas.

"Maklumat ini berlaku untuk kapal penumpang, barang dan para nelayan. Dan kita selalu pantau kapal yang akan melakukan pelayaran dan yang tengah berlayar,” ujarnya.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews