Investasi Bodong

Bareskrim Ungkap Sindikat Penipuan Penjualan Pulsa Rp 400 Miliar

Bareskrim Ungkap Sindikat Penipuan Penjualan Pulsa Rp 400 Miliar

Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri Brigadir Jenderal Polisi Agung Setya. (foto: ist/tribunnews)

BATAMNEWS.CO.ID, Jakarta - Bareskrim Polri mengungkap kasus penipuan penjualan pulsa telepon seluler (ponsel) dan listrik senilai Rp 400 miliar. Dua orang tersangka selaku Direksi PT Mione Global Indonesia (PT MGI) pun telah ditangkap penyidik Dittipideksus Bareskrim Polri.

Kedua pelaku adalah DH (Dirut PT MGI) dan ES (Direktur PT MGI). Dalam keterangan tertulisnya, Jumat (3/11/2017), Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri Brigadir Jenderal Polisi Agung Setya menjelaskan, modus penipuan ini adalah, masyarakat dibujuk melakukan pembelian pulsa ponsel dan listrik dengan janji keuntungan yang besar.

"Sebagai contoh apabila masyarakat menempatkan uang sebesar Rp 72 juta, maka setiap 10 hari akan mendapatkan 300 poin yang bisa ditukar dengan pulsa HP atau listrik sebesar Rp 3 juta," ujar Agung.

PT MGI, lanjut dia, menjanjikan kepada masyarakat akan memberikan 300 poin yang dikonversi menjadi pulsa senilai Rp 3 juta setiap 10 hari selama 70 kali (23 bulan). Terkait dengan Sindikat ini, Penyidik juga telah menetapkan Warga Negara Malaysia atas nama LKC sebagai tersangka. "Kita menduga tersangka Mr LKC ini sebagai pelaku utama," ujar Agung.

Agung menjelaskan, LKC ini menargetkan para TKI yang bekerja di Malaysia sebagai korban penipuan. Kemudian, tersangka membuka kantor di Indonesia untuk melakukan penipuan kepada masyarakat.

Berdasarkan data yang diperoleh penyidik, jumlah masyarakat yang tertipu oleh sindikat ini sebanyak 11.800 orang. Adapun, total kerugiannya diprediksi lebih dari Rp 400 miliar.

Saat ini, penyidik sedang melakukan koordinasi dengan Divisi Hubinter Polri maupun Imigrasi untuk dapat melakukan upaya paksa red notice terhadap tersangka. Sedangkan kedua tersangka yang merupakan direksi PT MGI telah ditahan di rutan Bareskrim. "Polri tidak ingin semakin banyak masyarakat mengalami kerugian akibat perbuatan pelaku," kata Agung. 

(ind)


Komentar Via Facebook :

Berita Terkait

close

Aplikasi Android Batamnews