Jokowi: Bebas Visa Katanya Teroris Masuk, Teroris kan dari Kita

Jokowi: Bebas Visa Katanya Teroris Masuk, Teroris kan dari Kita

Presiden Joko Widodo. (foto: ist/net)

BATAMNEWS.CO.ID, Jakarta – Presiden Joko Widodo menyinggung masalah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) yang tidak mencapai target. Jumlah wisatawan yang datang ke Indonesia tidak pernah tembus 10 juta setahun. 

Jokowi menyebut, semua potensinya ada di Indonesia. Sementara negara-negara seperti Malaysia dan Thailand, bahkan menembus angka jumlah wisatawan 24-30 juta.

"Produk kita 10 kali yang mereka punya, mungkin 15 kali dari yang mereka punya. Thailand terus berkembang, Malaysia, Singapura terus berkembang. Thailand terakhir tembus 35 juta per tahun. Ini ada apa?," kata Jokowi, dalam penutupan Rapat Koordinasi Nasional Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia 2017, di Ritz Carlton, Mega Kuningan Jakarta, Selasa (3/10/2017). 

Salah satu yang digenjot, adalah dengan memberikan bebas visa kepada ratusan negara untuk masuk ke Indonesia. Keputusan yang dibuat itu, sempat menuai kritik dari banyak pihak. Sebab, dengan keputusan memberikan bebas visa kepada ratusan negara, maka Indonesia menjadi negara yang terbuka. Salah satu kekhawatirannya kala itu, masuknya terorisme.

"Orang negara lain dibuka kok, kita enggak berani buka. Katanya teroris masuk, teroris kan dari kita," kata Jokowi disambut tawa.

Menurut Jokowi, negara lain sudah memberikan bebas visa juga. Sebut saja Malaysia, tapi menurut Presiden, tidak ada juga teroris yang masuk ke negara tersebut.

"Alasannya ada saja kadang kita ini mau buka. Nakut-nakutin Presiden. Saya ini enggak punya takut, kalau negara lain buka ya kita harus buka. Mereka 170 negara sudah dibuka bebas visa, kita baru 14. Gimana mau bersaing," ujar Jokowi.

Maka pada tahun 2019, ia sudah meminta agar sektor pariwisata bisa mendatangkan wisatawan hingga 20 juta. Target itu harus dipenuhi oleh Menteri Pariwisata Arief Yahya. Jika tidak, jabatan sebagai menteri menjadi taruhannya.

"Taruhannya jabatan. Iya enak saja enggak diberi target. Jadi menteri enggak diberi target terlalu enak buat saya," kata Jokowi.

(ind)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews