Geger! Ada Institusi Catut Nama Presiden Pasok 5.000 Senjata Ilegal

Geger! Ada Institusi Catut Nama Presiden Pasok 5.000 Senjata Ilegal

Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo memeriksa senjata dalam sebuah acara, beberapa wakti lalu. (foto: ist/cnn)

BATAMNEWS.CO.ID, Jakarta - Beredar audio dengan suara mirip Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo soal adanya institusi di luar TNI yang berusaha mengimpor 5.000 senjata ilegal. Dalam pernyataan yang menghebohkan media sosial tersebut, pemesan mencatut nama Presiden Joko Widodo. 

Anggota Komisi III DPR RI Arsul Sani meminta agar Presiden Joko Widodo menjelaskan mengenai pernyataan panglima tersebut. Sebab, disebut ada institusi yang hendak mendatangkan ribuan senjata itu.

"Atasan beliau (Panglima TNI) itu kan Presiden. Itu disampaikan ke Presiden dan direspons dengan baik oleh Presiden, diklarifikasi daripada itu kemudian menjadi isu bahwa itu seolah-olah antar sektoral di pemerintahan itu tidak kompak," kata Arsul di Cikini, Menteng, Jakarta, Sabtu (23/9/2017) dilansir viva.

Arsul memandang hal tersebut harus diklarifikasi karena pernyataan Panglima TNI telah disebar ke publik. 

"Presiden harus menyampaikan dulu secara jelas. Biar Presiden yang mengklarifikasi. Presiden ini karena bertanggungjawab tertinggi ya, setelah Presiden apakah bilang yang mengklarifikasi Pak Wapres atau Menkopolkam itu boleh saja," kata Arsil Sani. 

Ucapan Gatot Nurmantyo tersebut pertama kali diunggah di akun twitter radio Elshinta.

Saat itu Gatot Nurmantyo memberikan sambutan di acara silaturahmi TNI dengan purnawirawan di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Jumat (22/9/2017) malam. 

Dalam kicauannya, Elshinta menuliskan Panglima TNI mengatakan ada institusi tertentu yang mencatut nama Presiden untuk mendatangkan 5.000 senjata secara ilegal. 

“Memakai nama Presiden. Seolah-olah dari Presiden yang berbuat, padahal saya yakin itu bukan presiden. Informasi yang saya dapat kalau tidak A1 tidak akan saya sampaikan di sini,” ungkapnya.

Jenderal Gatot juga menegaskan, tidak boleh ada institusi di Indonesia yang memiliki senjata selain TNI dan Polri. “Dan polisi pun tidak boleh memiliki senjata yang bisa menembak tank dan bisa menembak pesawat dan bisa menembak kapal, saya serbu kalau ada. Ini ketentuan,” ungkap Panglima.

Namun, tidak ada mengenai info rinci mengenai institusi yang dimaksud dan jenis senjata yang akan didatangkan.

Turut hadir dalam acara tersebut adalah Menteri Politik Hukum dan Keamanan Wiranto, mantan Wakil Presiden Republik Indonesia Jenderal (Purn) Tri Sutrisno, Laksamana TNI (Purn) Widodo AS, Jenderal TNI (Purn) Endiartono Sutarto.

Kemudian mantan Panglima TNI Laksamana TNI (Purn) Agus Suhartono, mantan Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat Letnan Jenderal (Purn) Prabowo Subianto, serta para petinggi TNI lainnya.

(ind)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews