Perjuangan Ade, Gadis Bengkong yang Mirip Artis Melawan Kanker Ganas

Perjuangan Ade, Gadis Bengkong yang Mirip Artis Melawan Kanker Ganas

Ade berusaha melawan kanker ganas yang menghinggapinya (Foto: dok. pribadi/Batamnews)

BATAMNEWS.CO.ID, Batam - Sepintas gadis 15 tahun itu mirip dengan artis sinetron Ayudia Bing Slamet. Dia adalah Ade yang kini tengah melawan sakit kanker tulang ganas. Kanker tulang ganas itu kini sudah menyebar ke seluruh bagian tubuhnya.

“Sakitnya sudah menyebar,” ujar Sungkono ayah kandung Ade bercerita kepada batamnews.co.id beberapa hari lalu.

Ade kini hanya bisa terbaring lemah di atas kasur di salah satu ruangan Rumah Sakit Kangker Dharmais Palmerah Jakarta Barat tempat ia menjalani perawatan.

Gadis yang merupakan warga Bengkong Indah Batam itu sudah sejak Juli 2017 tampak sedikit lemah. Bahu kirinya terlihat jelas bengkak dan memerah. 

Ade divonis menderita kanker tulang Stadium 4. Tidak hanya dibagian tangan bahkan kangker  sudah menyebar ditulang kering kaki kiri sama tulang paha sebelah kanan.

Kangker itu tidak hanya menyebabkan nyeri yang tiba sesaat, namun juga membentuk bengkak kan yang keras dan bulat. Kulitnya yang biasanya lembut terasa kaku. 

Di bagian bengkak tersebut terlihat jelas urat-urat tangannya. Bengkakkan itu kira-kira seukuran bola bowling.

Memakai baju daster hitam dilapisi selimut Ade tertidur lemah. Selang infus tepasang di hidunganya yang mancung. Terkadang nyeri di tangannya membangunkan tidur gadis yang berumur 15 tahun itu. 

Pada bagian infus terpasang obat anti nyeri yang bekerja selama 24 jam. Obat berbentuk cairan itu masuk perlahan melalui infus. Kalau tidak pakai itu Ade mengalami nyeri dari magrib hingga pagi harinya.

"Kadang nggak bisa tidur dia. Kalau ada obat itu, yang bekerja 24 jam non stop cukup mengurangi rasa nyeri," ujar Sungkono.

Setelah dilakukan  beberapa pemeriksaan baik rontgen, cek darah, dan lainnya. Dokter menyarankan Ade untuk menjalani kemoterapi.

Tidak ada pilihan lain Ade harus menjalankan pengobatan mengunakan zat kimia itu. Tidak tangung-tangung kemoterapi harus dijalaninya enam kali dalam kurun waktu 17 minggu atau lebih kurang lima bulan.

"Itu satu kali tiga bulan harus kemotrapi, karena obatnya keras harus ada istirahat dua minggu," ujar Sungkono. 

Tidak bisa dihindari efek kemotrapi harus dirasakan Ade mulai dari timbulnya rasa mual, muntah hingga efek rontoknya bulu yang ada pada tubuh Ade. Bahkan saat ini nafsu makan gadis yang memiliki nama lengkap Ade Ratnasati itu berkurang.

"Itu baru sekali kemo masih bulu halus yang rontok, pasien lain cerita yang pernah empat kali kemo sampai rotok semuanya," papar pria yang bekerja di kebun itu.

Tidak ada pilihan lain bagi keluarga Sungkono untuk kesembuhan anaknya. Sampai saat ini Ade harus manjalani lima kali kemoterapi lagi. Pengobatan itu baru bisa dilakukan jika keadaan tubuh ade benar-benar sehat. "Itu pengobatan harus butuh stamina yang cukup," ujarnya.

Dijadwalkan hari ini Jumat (11/8/2017) Ade tidak lagi dirawat inap namun sudah rawat jalan. Ade akan dibawa ke Graha Yayasan Onkologi Anak Indonesia (YOAI) Palmerah, Jakarta Barat.

Meskipun rawat jalan, satu kali se minggu gadis berparas cantik ini harus dibawa cek up ke Rumah Sakit Kangker Dharmais. Tidak hanya itu, selama perawatan di YOAI Ade harus mengkonsumsi obat nyeri satu kali setiap enam jam. Bahkan jika rasa nyeri itu semakin tinggi ia harus minum obat dua kali satu jam. "Karena nggak ada infus makanya pakai obat pil," paparnya.

Meskipun semua proses pengobatan di rumah sakit ditanggung BPJS. Sungkono merasa kesulitan, pasalnya ia yang ditemani istrinya tidak bekerja lagi. "Susahnya buat keperluan kami sehari hari dan penginapan, saya nggak kerja lagi," ujarnya.

Sungkono ditemani istrinya  Sei Aldriani dan Ade semata-mata bisa mengharapkan dana donatur. Satu hari kebutuhan keluarganya minimal Rp 300 ribu. "Saat ini pendanaan hanya mengharapkan dari para donatur, semoga bisa meringankan kamilah, karena kami tidak bisa bekerja lagi," ujar pria asal Palembang itu.

Sampai saat ini belum ada penyebab pasti kangker itu. Termasuk keterangan dokter. 

Namun dugaan sementara bisa saja dari beberapa hal, seperti makanan, benturan, kesleo atau jatuh. "Sampai saat ini dokter belum bisa prediksi," ujar Ayah Ade

Dikira Efek Full Day School

Pada bulan Oktober 2016 lalu Ade setiap pulang sekolah mengalami pegal di bagian tangannya. Pada malam hari ibu Ade memberikan obat seadanya seperti balsem dan obat urut lainnya.

Setelah itu, rasa pegal yang sebelumnya sekali sebulan itu rutin terjadi. Bahkan lama kelamaan rasa pegal itu hampir setiap hari dirasakan.

"Kita mengira itu hanya efek capek karena sekolah full day," ujar Sangkono. 

Kemudian, rasa sakit itu terus dialami Ade. Tepat pada awal Januari 2017 tangan Ade yang semulanya hanya pegal-pegal mulai membengkak. Saat itu orang tua Ade membawa Puskesmas Sungai Panas untuk diperiksa, selain itu Ade juga mencoba meminum jamu yang diharapkan bisa menyembuhkan tangannya.

"Dikasih obat, sakit lagi, nggak sembuh sembuh," kata Ayah Ade.

Semakin hari tangan Ade semakin sakit, bahkan siswa yang baru masuk di SMK Ibnu Sina Lubuk Baja Batam itu menangis ketika menahan sakit pada tangannya itu. 

Butuh bantuan

Setelah itu Ade dicoba dibawa pengobatan China Shin Se. Namun, tidak ada pemulihan yang dirasakan. Akhirnya dilarikan ke Rumah Sakit Budi Kemulian dan di rujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Embung Fatimah. 

Setelah dilakukan beberapa kali pemeriksaan di sana Ade divonis menderita kangker tulang. "Pada April lalu Ade divonis menderita kangker tulang ganas," papar Sangkono. 

Karena RSUD tidak memiliki alat dan tim medis untuk menanggani penyakit tersebut. Ade dirujuk kerumah sakit di Jakarta.

Dan sampai saat ini masih menjalani perawatan inap. Dan sudah satu kali menjalani kemoterapi.

Keluarga Ade sangat mengaharapkan bantuan orang-orang yang peduli sesama. Melalui media sosial karib kerabat Ade juga sudah meminta sumbangan kepada donatur. 

Jika hati anda berniat untuk membantu atau ingin tahu keterangan lebih lanjut bisa menghubungi Ayah Ade 081364996909 atau saudara Ade 085946468500 Dwi Murniasih. Dan berikut No Rekening : 8068-01-002298-53-8 (BRI). 

YOGI ES

 

Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews