Dormitory Batamindo Tak Seramai Dulu Lagi...

Dormitory Batamindo Tak Seramai Dulu Lagi...

Suasana dormitory di Kawasan Industri Batamindo Mukakuning Batam (Foto: Setiawan)

BATAMNEWS.CO.ID, Batam - Dormitory di Kawasan Industri Batamindo Mukakuning, Batam, ternyata tak seperti dulu lagi. Rumput-rumput ilalang tampak tumbuh subur. 

Tidak terlihat canda tawa dan lalu lalang para pekerja wanita maupun pria yang biasanya riuh. 

“Siang ini suasana itu sudah tidak ada lagi. Dormitori juga sudah banyak yang kosong seperti rumah hantu. Tidak ada canda tawa manusia lagi. Yang tersisa hanya canda tawa makhluk-makhluk yang tidak kelihatan. Saya bisa merasakannya,” ujar Andi, yang pernah bekerja di Mukakuning, seperti dikutip batamnews.co.id, Rabu (21/6/2017).

Tidak saja dormitory, namun parkiran sejumlah perusahaan juga tak seramai dulu. Sudah jauh berubah dari beberapa tahun lalu semasa Batamindo masih jaya.

“Kawasan ini beberapa tahun yang lalu masih ramai. Hampir diseluruh parkiran pabrik yang ada akan dipenuhi oleh kendaraan para pekerja. Dormitori tempat tinggal para pekerja juga selalu dipenuhi oleh canda tawa para pekerja yang sedang libur,” ujarnya mengenang nostalgia tersebut.

Hilangnya suasana itu menurutnya tak lepas dari pertumbuhan ekonomi Batam yang terus merosot. Saat ini hanya tersisa 2,02 persen. 

“Kami yang tinggal di kota ini seperti tidak punya gubernur, tidak punya walikota, tidak punya DPRD Provinsi dan Kota. Padahal sejujurnya kami punya semua itu yang kami pilih melalui Pemilu dan Pemilukada. Bahkan kami diberikan bonus memiliki BP Batam yang luar biasa itu,” tuturnya.

Menurut Andi, para pemangku kepentingan itu terkesan hanya bisa melaporkan keadaan kepada Pemerintah Pusat. Tidak punya kebijakan sendiri. Tidak punya kemampuan untuk membangkitkan pertumbuhan ekonomi. 

“Tidak punya kemampuan untuk menganalisa keadaan masa lalu sehingga mengetahui bagaimana hari ini bisa menjadi seperti ini dan mengambil langkah-langkah untuk memperbaikinya dimasa depan. Seolah-olah mereka ini hanya bertanggungjawab kepada pemerintah pusat, bukan kepada masyarakat pemilihnya,” ujar dia.

“Pak Gubernur. Pak Walikota. Dan BP Batam yang gajinya tidak berkurang karena keadaan ekonomi Batam yang sangat susah ini. Dengarkanlah kata-kata kami ini,” ujar dia.

“Dormitori itu tidak seramai dulu lagi. Sekali lagi… Dormitori itu tidak seramai dulu lagi,” ujar dia.

Berdasarkan data Kawasan Industri Batamindo dahulu ada sekitar 80 perusahaan di kawasan terbesar di Batam itu. Belum termasuk tenant-tenant kecil serta bank swasta yang beroperasi di sana. Rata-rata perusahaan adalah pemilik modal asing. Namun kelesuan ekonomi beberapa waktu lalu diperkirakan membuat sejumlah perusahaan tutup dan hengkang.(snw)

 

 


Komentar Via Facebook :

Berita Terkait

close

Aplikasi Android Batamnews