Respon BP Batam Terkait Praktik Pungli di Pelabuhan Batuampar

Respon BP Batam Terkait Praktik Pungli di Pelabuhan Batuampar

Deputi III BP Batam, Eko Susanto Budianto (foto : ist/Dinamikakepri)

BATAMNEWS.CO.ID, Batam - Deputi III BP Batam, Eko Susanto Budianto mengaku senang terungkapnya praktik pungutan liar (pungli) di pelabuhan Batuampar. Bahkan, ia menyebutkan bahwa praktik kecurangan kerap terjadi di pelabuhan itu.

Seperti diketahui, Kepala Satuan (Satker) Terminal Umum Batuampar Pelabuhan Laut BP Batam, Adil Setiadi terjaring Operasi Tangkap Tangan (OTT) Tim Saber Pungli Ditrekrimsus Polda Kepri pada, Senin (8/5/2017). Polisi menyita uang Rp 16 juta dalam OTT tersebut.

"Bagus sudah terungkap, sejak awal bertugas, April 2016 lalu, saya, Deputi lainnya serta kepala BP Batam sudah mengetahui banyak hal yang tidak patut terjadi di seluruh wilayah kerja di BP Batam, dan terbukti dengan adanya OTT beberapa hari lalu," ujar Eko Susanto kepada Batamnews.co.id, Rabu (10/5/2017).

Eko menjelaskan bahwa Adil, Kepala Satker melakukan pungutan liar terhadap pihak PT Lautan Jaya Sukses, untuk memindahkan module dari PT Siemens.

"Jadi dia memeras, meminta tarif untuk memindahkan module, kalau secara pembuatan modul bisa setahun dua kali, itu yang masih terungkap, belum yang lain," katanya.

Saat disinggung mengenai potensi kerugian yang dialami BP Batam, Eko mengatakan tidak ada namun secara reputasi dan kepercayaan menjadi buruk.

Eko mencontohkan, dengan membandingkan pendapatan dari semua pelabuhan yang ada di bawah kendali BP Batam dan dari segala jenis aktivitas selama 12 bulan pada 2015 lalu. Hanya terkumpul sebesar Rp 210 miliar.

Sementara, kata dia, pada 3 bulan pertama 2017, pendapatannya sudah mencapai Rp 184 miliar.

"Tapi reputasi kita jadi buruk dan kepercayaan jadi berkurang, perbedaan pendapatan di pelabuhan dalam periode berbeda cukup signifikan," kata dia.

Namun Eko mengungkapkan bahwa banyak aktivitas-aktivitas dilapangan yang tidak dilaporkan, hal ini menjadi prioritas pembenahan.

"Masih banyak aktivitas dilapangan yang tidak dilaporkan, selama masih bertemu secara langsung tentu akan ada celah yang masuk, saat ini kita berupaya untuk menyiapkan semua secara sistem," jelasnya.***


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews