68 Lokasi di Batam Dinyatakan Rawan Banjir, Ini Penyebabnya

68 Lokasi di Batam Dinyatakan Rawan Banjir, Ini Penyebabnya

Banjir di daerah Nagoya beberapa belum lama ini (foto : Batamnews)

BATAMNEWS.CO.ID, Batam - Berdasarkan hasil inventarisir yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Batam, sebanyak 68 lokasi di Kota Batam dinyatakan sebagai daerah rawan banjir.

Wakil Walikota Batam, Amsakar Achmad mengatakan, seluruh daerah rawan banjir yang berhasil didata berada di pulau utama, dan tersebar di segala penjuru mulai dari Batuaji hingga Nagoya.

"Kami sengaja melibatkan OPD terkait, Dinas Bina Marga, Dinas Cipta Karya, Dinas Pemukiman Pertamanan, BPN, Dinas Lingkungan Hidup dan seluruh camat di mainland,” kata Amsakar, Minggu (30/4/2017) dilansir Antaranews.com.

“Saya meminta petakan persoalan banjir, para camat menyampaikan titik banjir di kecamatan masing-masing," kata dia.

Berdasarkan pemaparan berbagai pihak, kata Amsakar, disimpulkan terdapat tujuh penyebab banjir di kota yang terdiri dari ratusan pulau itu.

Pertama, karena adanya perubahan tata guna lahan yang semestinya merupakan daerah resapan air menjadi bangunan. Kedua, kapasitas daya tampung drainase tidak lagi mampu mengimbangi curah hujan dan pertumbuhan penduduk.

Kemudian ketiga, kesadaran masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya. "Ini terbukti dengan ditemukannya ratusan botol bekas minuman di dalam drainase," ujarnya.

Lalu, penyebab keempat adalah kembalinya air dari laut  ke darat. Biasanya ini terjadi saat hujan yang bersamaan dengan air pasang. Air yang seharusnya mengalir ke laut, justru kembali meluap lebih besar.

"Ini kasusnya ada di Kartini Raya dan Marina. Air tidak bisa dilempar ke laut, di sananya pasang, jadi berbenturan, dan meluap," kata Amsakar menjelaskan.

Kelima, banjir terjadi akibat curah hujan yang akhir-akhir ini relatif tinggi. Keenam, terjadinya penyempitan di hulu dan hilir drainase.

Dan penyebab terakhir karena kurangnya penegakan hukum terkait pengelolaan sampah. "Karena petugas Satpol PP dan petugas Penyidik PNS kami terbatas," kata dia.

Amsakar meminta minta camat berperan aktif meminimalisasi potensi banjir. Kata dia, pemerintah menyiapkan lima alat berat untuk mengeruk pendangkalan sungai, agar air mengalir lancar dan banjir bisa diantisipasi.

Lima alat berat itu akan digilir ke tiap kecamatan agar seluruh daerah bebas banjir. "Dibuat jadwalnya, sekarang sudah masuk 5 alat, tinggal 2 alat lagi," kata Amsakar.***

 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews