Turki Deportasi Eks Pejabat Kemenkeu yang Diduga Terlibat ISIS

Turki Deportasi Eks Pejabat Kemenkeu yang Diduga Terlibat ISIS

Tentara ISIS (Foto: Istimewa)

BATAMNEWS.CO.ID, Batam - Seorang mantan pejabat Kementerian Keuangan Indonesia dan keluarganya dideportasi dari Turki kembali ke Indonesia karena diduga mencoba untuk menyelinap ke Suriah untuk bergabung dengan Negara Islam (IS).

Hal itu diungkapkan pejabat Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Indonesia seperti dikutip Channel News Asia.

Belum diketahui siapa pejabat tersebut. Secara terpisah, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigadir Jenderal Rikwanto mengatakan kelima orang itu berasal dari Cilincing, Jakarta Utara. Mereka adalah TUAB (39), NK (44), NA (12), MSU (7), dan MAU (3). 

Sang ayah, bersama dengan istri dan tiga anak-anak berusia remaja, tiba di Bali dengan penerbangan Emirates dari Istanbul, Selasa 24 Januari.

"Pria itu memiliki posisi yang baik di kementerian keuangan. Ia dididik di beberapa sekolah top Indonesia dan memperoleh gelar Master di Kebijakan Publik dari Flinders University di Adelaide, Australia, " kata seorang pejabat BNPT Indonesia kepada situs ChannelNewsAsia.

"Dia adalah seseorang yang memiliki kehidupan yang baik di Indonesia ... pekerjaan yang baik, ekonomi yang stabil," kata pejabat itu.

Kabarnya, ia menjual rumahnya untuk mengumpulkan uang untuk membayar perjalanan mereka ke Suriah karena dia ingin hidup di bawah khalifah.

Keluarga tersebut meninggalkan Indonesia pada 15 Agustus 2016, terbang pertama ke Thailand untuk menghindari kecurigaan dari pihak berwenang, sebelum terbang ke Istanbul tiga hari kemudian.

Di Istanbul, mereka bertemu dengan seorang pria Indonesia dengan inisial I yang membawa mereka ke rumah yang aman. Mereka pindah beberapa kali di Istanbul.

"Mereka ditangkap oleh militer Turki dalam serangan pada 16 Januari dan dibawa ke kantor polisi di mana mereka ditahan selama seminggu sebelum mereka dikirim kembali ke Indonesia," kata pejabat itu.

Ada sekitar 700 sampai 1.000 orang Indonesia di Suriah, menurut pejabat kontra-terorisme Indonesia.

sumber: Channelnewsasia

 

[snw]


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews