Pengakuan Teddy Jun Askara yang Bikin Nurdin Basirun Meradang

Pengakuan Teddy Jun Askara yang Bikin Nurdin Basirun Meradang

Teddy Jun Askara (Foto: Aji/Batamnews)

BATAMNEWS.CO.ID, Tanjungpinang - Ketua Komisi IV DPRD Kepri, Teddy Jun Askara buka suara mengenai adu argumen antara dirinya dengan Gubernur Kepri Nurdin Basirun.

Hubungan keduanya sempat dikupas sejumlah media. Kepada batamnews.co.id Teddy memberi penjelasan.

Ia mengatakan, saat itu telat menghadiri rapat paripurna terkait pandangan fraksi terhadap RAPBD 2017 Provinsi Kepri.

Paripurna berlangsung dengan tensi tinggi dan alot. Sejumlah anggota DPRD Kepri melakukan insterupsi. Hal itu berujung ditolaknya RAPDB 2017 oleh DPRD.

Usai paripurna, Nurdin meninggalkan ruangan. Teddy berusaha mendekati. Keduanya sempat berdialog sesaat. Namun Nurdin terlihat sudah tak mampu menahan emosi.

“Saya tahu kalian semua bermain,” ujar Nurdin sebelum meninggalkan ruangan. Namun Teddy menyebutkan, pada saat itu ia mendekati Nurdin untuk menanyakan perihal beasiswa untuk para mahasiswa.

"Saya bilang, kenapa beasiswa untuk adik-adik mahasiswa tidak dimasukkan, itu sangat penting, jangan sampai kami (DPRD) didemo mahasiswa, tahun lalu sudah tidak dianggarkan, kenapa tidak dimasukkan tahun ini?” kata Ketua Komisi IV DPRD Kepri itu kepada Nurdin di ruangan Ketua DPRD Kepri Jumaga Nadeak.

"Dari keputusan rapat Komisi IV dan keputusan fraksi ada beberapa point penting yang sekiranya di perbaiki oleh Pemprov Kepri, terlebih menyangkut masalah pendidikan," kata Teddy saat dikonfirmasi media ini.

Melanjutkan penjelasan penolakan RPJMD Tahun 2017 itu, Teddy membeberkan point penting yang tidak diusulkan Pemprov Kepri dalam urusan Pendidikan dan Kesehatan. Baginya, pengbalian RAPBD 2017 adalah solusi untuk mengkoreksi kembali segala bentuk penganggaran.

Masih meminta penjelasan Gubernur soal tidak dialokasikan anggaran di RSUD Kabupaten Bintan, Teddy meminta kepada gubernur untuk kembali menganggarkan.

"Untuk sektor pelayanan kesehatan, Oprasional RSUD Bintan untuk tahun 2017 hanya tersisa Rp.28 juta, apa mungkin untuk menggerakkan rumah sakit dengan anggran segitu," tanya TJA ke Nurdin.

"Masalah honor Guru Non PNS juga tidak dianggarkan oleh Pemprov Kepri. Mau makan apa mereka, coba dipertimbangkan, ini masalah besar," kata Teddy.

Setelah mendengarkan alasan Teddy tadi, lagi kata Teddy, Gubernur akan memperbaiki segala kekurangan dalam nota RAPBD Kepri TA 2017.

"Gubernur baru paham, kondisi kenapa mengembalikan rancangan itu," pungkasnya.

 

[aji]


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews