Mengapa Pius Pane Bisa Lolos dari Sergapan Polisi?

Mengapa Pius Pane Bisa Lolos dari Sergapan Polisi?

Foto: Istimewa

BATAMNEWS.CO.ID, Jakarta - Pelaku perampokan Pulomas, Jakarta Timur, Ridwan Sitorus alias Pius Pane alias Iyus alias Marihot Sitorus masih buron. Saat ini polisi masih mengejar pria yang diduga sebagai otak penyekapan di kamar mandi sempit.

Iyus adalah salah satu dari empat pelaku perampokan sadis di rumah Dodi pada Senin (19/12) siang. Iyus masuk dalam komplotan Ramlan Butarbutar yang biasa merampok di rumah mewah. Dua nama lagi yang masuk dalam komplotan tersebut adalah Erwin Situmorang dan Sinaga.

Iyus sendiri memiliki tugas yang cukup penting dalam komplotan Ramlan saat melakukan perampokan sadis di rumah Dodi. Iyus adalah orang yang memiliki ide untuk memasukkan 11 penghuni rumah ke dalam toilet. Selain itu, dia juga yang bertugas mengambil barang-barang berharga di kamar Dodi. Dia juga sempat memukul Diona Arika Andra Putri (16) dengan gagang senjata api yang dibawanya.

Akibat penyekapan oleh komplotan Ramlan Butarbutar, 6 orang tewas, yakni Dodi Triono (59), Diona Arika Andra Putri (16), Dianita Gemma Dzalfayla (9), Amalia Calista alias Amel (teman anak korban), Sugiyanto alias Yanto (sopir), dan Tarso (40) (sopir).

Lima orang korban lainnya selamat dan dirawat di RS Kartika Pulomas. Kelimanya adalah Emi (41), Zanette Kalila Azaria alias Anet (13), Santi (22), Fitriani (23), dan Windy (23). 

Setelah kejadian tersebut, polisi langsung melakukan perburuan keempat pelaku. Hasilnya Ramlan Butarbutar, Erwin Situmorang dan Alfin Bernius Sinaga berhasil ditangkap di sebuah rumah kontrakan di Rawa Lumbu, Bekasi, Jawa Barat, Rabu 28 Desember 2016 siang. Dalam penangkapan tersebut, Ramlan harus meregang nyawa kerena kehabisan darah akibat ditembak oleh polisi di bagian kaki dan terkena pembuluh darah besar. Namun, pada penangkapan tersebut, Iyus berhasil melarikan diri. Polisi langsung menetapkan Iyus dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) pada Jumat (30/12) kemarin.

"Yang bersangkutan sudah kami tetapkan sebagai DPO dan masih terus dilakukan pencarian," ujar Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Rudy Herianto Adi Nugroho kepada detikcom, Jumat (30/12).

"Kami minta kepada yang bersangkutan untuk menyerahkan diri atau ditindak tegas kalau nanti tertangkap," ujar Rudy.

Iyus diduga kabur dengan membawa 2 tas milik Dodi yang berwarna biru dan oranye. Di dalam tas tersebut terdapat perhiasan dan sejumlah uang. Dia juga membawa senjata api. Rudy pun berjanji akan terus mengejar Iyus sampai yang bersangkutan bisa ditangkap. Polisi juga sudah mengeluarkan ultimatum pada Iyus yang sedang buron.

"Kami minta kepada yang bersangkutan untuk menyerahkan diri atau ditindak tegas kalau nanti tertangkap," tegas Rudy.

Polisi sudah menyebar muka Iyus agar masyarakat bisa ikut serta dalam mencari keberadaan pria asal Medan, Sumatera Utara itu. Dari foto yang disebar oleh polisi, Iyus memiliki ciri-ciri berkulit sawo matang, umur 45 tahun, rambut berwarna hitam dan wajar persegi. Ada ciri tambahan yaitu bekas luka pada bagian pipi. Bagi masyarakat yang punya informasi keberadaan Iyus, dapat menghubungi nomor 0822 9991 1996.

"Tidak ada kejahatan yang sempurna, kami kejar sampai ke mana pun juga," tekad Rudi. 

sumber: detikcom

 

[snw]


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews