BATAMNEWS.CO.ID, Batam - Pertumbuhan ekonomi melambat disebabkan lemahnya investasi, konsumsi rumah tangga melambat serta net ekspor yang juga menurun.

Pada triwulan III 2016, perekonomian Kepri hanya tumbuh 4,64 % (yoy), yang juga lebih rendah dibandingkan dengan rata-ratanya pada 5 tahun sebelumnya sebesar 6,91 %. 

"Kondisi ekonomi global cukup mempengaruhi perekonomian khususnya Kepri, penurunan permintaan ekspor membuat dampak pada perekonomian Kepri dan pelambatan investasi juga sebagai salah satu faktor," ujar Kepala Bank Indonesai Perwakilan Kepri, pada pertemuan tahunan BI di gedung BI, Rabu (14/12/2016). 

Ia menambahkan, bahwa pelemahan ekspor diakibatkam karena Kepri bergantung ekspor ke Amerika dan Singapura.

"Ekspor juga karena kita mengandalkan negara Amerika dan Singapura saja, kedepan bisa kita harus cari negara tujuan ekspor yang lain," kata Gusti.

Kemudian dari segi sektoral menunjukkan arah yang sama, kinerja mesin penggerak sektor ekonomi Kepri, yaitu sektor industri pengolahan, konstruksi, dan sektor perdagangan besar dan eceran, dan reparasi mobil dan motor juga mengalami perlambatan. 

Kedepannya, Bank Indonesia akan membuat konsep Incorporate yang melibatkan pihak swasta, Pemerintah serta stakeholder yang lain agar dapat membantu perekonomian Kepri lebih baik. 

"Nanti kita akan buat konsep Incorporate dengan meibatkan swasta serta stakeholder terkait untuk membanguan perekonomian Kepri, karena hal itu dirasa menjado solusi kedepan," kata Gusti. 

[snw]