Asintel Lantalam IV: Alfatih Disayangi Orangtua Angkatnya

Asintel Lantalam IV: Alfatih Disayangi Orangtua Angkatnya

Alfatih, bocah 3 tahun, saat dalam perawatan di RSUD Embung Fatimah (Foto: Batamnews)

BATAMNEWS.CO.ID, Batam - Bocah berusia 3 tahun tewas setelah mendapat perawatan di RSUD Embung Fatimah, Batuaji. Sebelumnya ia ditemukan di dalam ember di rumahnya di Sei Beduk.

Pada awalnya bocah bernama M Alfatih itu dianiaya. Namun belum dikethaui pasti apakah Alfatih menjadi korban penganiayaan atau ada sebab lain.

Kasus ini kini ditangani Polisi Militer Angkatan Laut (Pomal). Bocah tersebut sempat dilarikan ke RSUD Embung Fatimah Batam di Batuaji. Dalam perawatan, ia meninggal dunia.

Jasad bocah malang tersebut kemudian dibawa ke rumah duka sekitar pukul 18.30 WIB Sabtu (10/12/2016) setelah dinyatakan meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Daerah Embung Fatimah (RSUD) sekitar pukul 11.00 WIB.

Usai menyalatkan anak periang tersebut pada pukul 20.00 WIB. Jasad Alfatih yang telah dikafani itu disemayamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Sei Beduk.

Asintel Lantamal IV Tanjung Pinang, Kolonel Laut Iwan Setiawan, mengatakan seluluh jajaran angkatan Laut turut berbela sungkawa atas meninggalnya M Alfatih.

Menurut Iwan, tidak ada unsur kekerasan dan kesengajaan pada kematian Alfatih. Ia menyebut jika Alfatih, sangat disayangi orangtua asuhnya, Yoyok dan Ita. Yoyok merupakan anggota TNI AL.

"Alfatih sering dibawa kok. Kalau nggak sayang kenapa digendong dan diajak jalan ke mana-mana," kata dia, Sabtu (10/12/2016) malam, di rumah duka.

Iwan menegaskan, usai mendapat laporan jika anak asuh Yoyok meninggal, ia langsung diperintahkan Danlanal IV Tanjung Pinang untuk melakukan penyidikan.

Setelah menerima keterangan dari Yoyok dan beberapa rekan kerja Yoyok serta melihat kondisi jasad Alfatih, ia pun menyebut jika kematian Alfatih, normal.

Iwan menyesalkan kejadian ini. Meski ia yakin jika kematian anak asuh dari salah satu anggotanya ini bukan karena penganiayaan, namun ia akan tetap menyelidiki kasus tersebut.

"Yang bersangkutan akan diperiksa secara militer. Kasus diambil alih Pomal," ucapnya.

Alfatih diduga tewas di dalam ember berisi air di dalam rumahnya. Belum diketahui pasti apa penyebab kematian Alfatih. 

Namun dokter RSUD Embung Fatimah menemukan adanya tanda-tanda kekerasan.

 

[edo]


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews