Terpilihnya Trump Hempaskan Yuan China ke Level Terendah

Terpilihnya Trump Hempaskan Yuan China ke Level Terendah

Donald Trump, Presiden AS terpilih. (foto: ist/net)

BATAMNEWS.CO.ID, New York - Nilai tukar Yuan China terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) terperosok di perdagangan hari ini, Selasa (15/11). Yuan menyentuh titik terendah dalam 8 tahun terakhir.

Mengutip data Reuters yang ditulis CNBC, nilai tukar Yuan berada di 6,8640 per USD. Angka ini merupakan terendah sejak Januari 2009, saat krisis keuangan global.

Bank sentral China atau People Bank of China (PBOC) menetapkan nilai tukar tetap hari ini di 6,8495 per USD. Nilai ini melemah dibanding kemarin, di mana PBOC menetapkan nilai tukar di 6,8291 per USD.

Analis mengatakan, pergerakan nilai tukar Yuan karena hasil mengejutkan pemilihan presiden AS yang dimenangkan Donald Trump. Hal ini di luar perkiraan pelaku pasar.

"Ini benar benar cerita baru tentang nilai tukar USD," ujar analis Nikko Asset Management, Roger Bridges seperti dikutip dari CNBC, Selasa (15/11).

"Kita akan menghadapi penguatan nilai tukar USD yang membuat Yuan melemah, khususnya terhadap Dolar AS."

Di lain hal, nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) bergerak fluktuatif hingga perdagangan siang ini, Selasa (15/11). Rupiah dibuka di level Rp 13.350 lalu melemah nyaris menyentuh Rp 13.400 per USD.

Mengutip data Bloomberg, Rupiah menyentuh level tertingginya di Rp 13.383 per USD. Lalu, Rupiah kembali menguat tajam dan menyentuh Rp 13.301 per USD. Saat ini, Rupiah berada di Rp 13.311 per USD.

Bank Indonesia (BI) menyebut kondisi perekonomian Indonesia pada 2017 dihadapkan berbagai tantangan yang tidak ringan, baik yang datang dari eksternal maupun domestik. Apalagi, terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden AS di luar ekspektasi pelaku pasar sehingga berdampak terhadap pasar keuangan khususnya nilai tukar Rupiah yang melemah.

Kepala Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI, Juda Agung mengatakan, terjadinya gejolak di pasar keuangan bukan hanya terjadi di Indonesia saja tetapi juga pada negara berkembang lainnya seperti India dan Brasil.

(ind/bbs)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews