Bos Perusahaan Garmen Kabur

Pengelola Kawasan Industri Tunas Minta PT Yeewo Dikosongkan

Pengelola Kawasan Industri Tunas Minta PT Yeewo Dikosongkan

Karyawan dan buruh berjaga mengamankan aset di PT Yeewo Indonesia.

Batam - Pengelola Kawasan Industri Tunas, Batam, Kepulauan Riau, meminta kepada karyawan PT Yeewo Indonesia yang ditinggal kabur pemiliknya untuk mengeluarkan semua mesin-mesin yang masih tersisa di gedung perusahaan tersebut.

Heriyanto PUK PT Yeewo Indonesia saat ditemui batamnews.com, Sabtu (31/1/2015), mengatakan, pengelola kawasan meminta mereka mengosongkan gedung secepatnya. "Pihak kawasan menyiapkan lapangan untuk penyimpanan mesin-mesin," ujarnya.

Heriyanto mengatakan, mereka karyawan meminta waktu tetapi pihak pengelola meminta mengosongkan gedung secepatnya dengan alasan merugi. "Yang kami takutkan mesin-mesin hilang kalau berada di lapangan terbuka, dan mesin akan rusak,' ujar Heriyanto.

Kadafi, pengawas di Kawasan Tunas Industri mengatakan pihaknya masih melakukan koordianasi dengan pihak yang terkait terhadap permasalahan PT Yeewo itu.

Seperti diketahui, sebanyak 308 orang buruh PT Yeewo Indonesia, ditinggal kabur tanpa kejelasan gaji dan pesangon oleh pemilik perusahaan garmen itu.
 
Mereka sudah mendatangi DPRD Batam untuk mengadukan masalah itu. Namun, DPRD Batam hanya bisa mengupayakan mengontak pengurus perusahaan yang masih tersisa di Batam.

Bos PT Yeewo Indonesia menghilang sejak tanggal 12 Januari 2015 lalu. Saat ini mereka hanya bisa mengamankan mesin-mesin perusahaan yang tersisa sebab sebagian sudah dibawa pertengahan tahun 2014 lalu.

(is)

Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews