Ini Efek Mengerikan Styrofoam untuk Kesehatan

Ini Efek Mengerikan Styrofoam untuk Kesehatan

Ilustrasi makanan di dalam kemasan Styrofoam. (foto: ist/net)

BATAMNEWS.CO.ID - Penggunaan Styrofoam telah dilarang di sejumlah kota besar dunia, seperti London dan New York. Di Indonesia, Bandung bakal menjadi kota pertama yang menerapkannya.

Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengumumkan bahwa Bandung akan menerapkan larangan pemakaian Styrofoam untuk kemasan makanan dan minuman.

"Warga Bandung, per tanggal 1 November 2016, penggunaan Styrofoam dilarang untuk kemasan makanan dan minuman," demikian posting darinya seraya menyinggung akun Twitter Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

"Styrofoam buat seblak itu ada kandungan kimiawi yang kalau nguap bisa kanker, mau?" kata pria yang bisa disapa Kang Emil itu.

Memang, penggunaan Styrofoam pada wadah makanan sangat marak dipakai, karena praktis, ringan serta tahan bocor. Tetapi tahukah Anda, di balik itu ada bahaya yang mengintai untuk kesehatan.

Menurut Info World Health Organizations International Agency for Reasearh On Cancer serta EPA (Enviromentas Protection Agency) pada pemakaian styrofoam sudah dikategorikan juga sebagai bahan carsinogen yang bisa memicu dampak kanker.

Dalam Styrofoam ada kandungan benzen yang disebut salah satu bahan karsinogenik yaitu bahan yang bisa memicu sel kanker. Bahan itu tentu bisa memicu sistem kerja hormon badan. karena zat itu tak bisa didaur lagi serta bahkan akan meleleh pada suhu panas.

Styrofoam yaitu salah satu bahan yang kerap dikenal juga " tak ramah lingkungan " karena diperlukan beribu tahun dalam menguraikannya.

Saat kita memakan makanan dalam paket Styrofoam, kandungan benzen dalam Styrofoam itu bakal bereaksi serta bakal masuk ke sel-sel darah.

Dalam jangka panjang bakal mengakibatkan kerusakan sum-sum tulang belakang, mengakibatkan anemia, mengakibatkan kerusakan produksi sel darah merah bila kondisinya telah terlampau kronis terinfeksi bahan itu.

Bila makanan yang terkontaminasi benzen serta dikonsumsi jadi gejala yang kerap terjadi berbentuk keracunan yang tidak segera terlihat tetapi bila diakumulasi, aspek beracun bakal berkumpul serta tentu jadi karsinogenik yang sangat membahayakan badan.

Bahaya bila makanan itu berlemak reaksinya bakal makin cepat, karena bahan kimia dalam Styrofoam itu bakal berpindah ke makanan bila kandungan lemaknya tinggi.

Penelitian yang menunjukkan bahwa makin panas makanan itu jadi akan makin cepat juga perpindahan bahan kimia Styrofoam ke dalam makanan.
 
(ind/berbagai sumber)
 

 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews