Diskusi BNPT: Pemberitaan Isu Terorisme Sering Langgar Kode Etik

Diskusi BNPT: Pemberitaan Isu Terorisme Sering Langgar Kode Etik

Kasubdit Humas BNPT, Dra. H. Andi Lintang Dulung (Foto: Batamnews)

BATAMNEWS.CO.ID, Batam - Puluhan orang yang terdiri dari jurnalis, akademisi, ormas serta mahasiswa mengikuti seminar dan workshop yang digelar BNPT dan FKPT di Hotel Harmoni One, Batam Centre, Batam, Kamis (29/9/2016).

Seminar Badan Nasional Penaggulangan Terorisme (BNPT) bersama Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) ini guna memberikan pemahaman tentang peliputan terorisme dan meningkatkan profesionalisme media massa pers dalam peliputan isu terorisme.

Kasubdit Humas BNPT, Dra. H. Andi Lintang Dulung menyebutkan bahwa pemberitaan tentang isu terorisme saat ini cenderung berlebihan, seperti tanpa mensensor dan memblur wajah terduga terorisme.

Untuk itu, kata Andi Lintang, BNPT melakukan MoU dengan Dewan Pers beberapa waktu lalu untuk memberikan pemahaman tentang peliputan dan pemberitaan isu terorisme di Tanah Air.

"Media harus mematuhi kode etik jurnalistik. Dalam seminar yang dihadiri Dewan Pers dan beberapa organisasi kewartawanan seperti PWI, AJI mengajak dan berharap semua media jangan sampai salah arti, karena apa yang dilakukan oleh terorisme sangat sensitif dan saat ini banyak media melenceng dan lebih banyak pada sebuah pembenaran," kata Andi Lintang.

Ia menjelaskan, kewenangan BNPT dalam hal terorisme hanya memberikan pembinaan kepada keluarga yang tertangkap. "Secara garis besar, sekitar 500 orang keluarga pelaku terorisme yang dibina saat ini," ujar Andi.

"Memang, mereka (keluarga pelaku terorisme) saat awal pembinaan kami kesulitan. Tetapi setelah diberikan kegiatan positif seperti belajar menjahit dan sebagainya pola pikir mereka mulai berubah," ucap Andi Lintang.

Acara dimulai sejak pukul 09.00 WIB, diakhiri dengan kegiatan Workshop bersama anggota Dewan Pers Hasudungan Sirait dan sebagai pembicara Eko Maryadi dari mantan Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia yang juga Presiden The Southeast Asian Press Alliance (SEAPA).


[is]


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews