Pertumbuhan Ekonomi Kepri Triwulan II Peringkat 4 Sumatera

Pertumbuhan Ekonomi Kepri Triwulan II Peringkat 4 Sumatera

Kepala Kantor BI Perwakilan Kepri, Gusti Raizal Eka Putra. (foto: isk/batamnews)

BATAMNEWS.CO.ID, Batam - Perekonomian Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) pada triwulan II 2016 meningkat dibanding triwulan sebelumnya, sebelumnya sebesar 4,54 persen (yoy) meningkat menjadi 5,40 persen (yoy). Namun, pertumbuhan ekonomi Kepri peringkat keempat di daerah Sumatera di bawah Provinsi Bengkulu.

"Kita mengalami penurunan jadi peringkat empat di bawah Sumatera Barat, Jambi, dan Bengkulu. Sebelumnya pada 2015 kita sempat peringkat teratas," ujar Kepala Kantor BI Perwakilan Kepri, Gusti Raizal Eka Putra, saat jumpa pers di Hotel Harmoni One, Batam, Jumat (2/9/2016).

Ia menjelaskan, peningkatan perekonomian ini sejalan dengan perekonomian nasional yang tumbuh 5,18 persen (yoy), juga meningkat dibanding triwulan sebelumnya sebesar 4,91 persen (yoy).

Dari sisi permintaan, kata Gusti, dorongan ekonomi terutama dipengaruhi konsumsi Rumah Tangga (RT) dan investasi. Konsumsi rumah tangga tumbuh 8,58 persen (yoy) menguat dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 6,30 persen (yoy) dipengaruhi oleh dorongan konsumsi barang tahan lama (non makanan) seiring dengan dicairkannya THR dan pembayaran gaji ke-13 dan ke-14.

Selain itu, imbuhnya, investasi tumbuh 8,63 persen (yoy) berbalik dari triwulan sebelumnya yang mengalami penurunan 2,14 persen (yoy). "Meningkatnya realisasi investasi bangunan turut berperan dalam laju investasi pada triwulan laporan," kata Gusti.

Lanjutnya, kondisi ekonomi global yang masih rentan turut memengaruhi kinerja ekspor Kepri yang hanya tumbuh 2,61persen (yoy) melambat dibanding triwulan sebelumnya 3,17 persen (yoy). Meski demikian, kata Gusti, impor menguat sebesar 7,29 persen (yoy) lebih tinggi dari triwulan lalu 0,54 persen (yoy).

Dari sisi lapangan usaha, Gusti menjelaskan, peningkatan kinerja sektor industri pengolahan dan konstruksi menjadi pendorong utama penguatan ekonomi Kepri. "Sektor industri pengolahan dan konstruksi masing-masing tumbuh 5,13 persen (yoy) dan 4,4 persen (yoy) lebih tinggi dari triwulan sebelumnya 4,13 persen (yoy) dan 0,31 persen (yoy)," ucapnya.

Meningkatnya permintaan domestik terhadap barang elektronik serta realisasi proyek infrastruktur pemerintah dan swasta merupakan faktor pendorong peningkatan pertumbuhan kedua sektor tersebut.

Sementara itu, sektor utama lainnya yaitu sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan motor tumbuh 9,14 persen (yoy) melambat dari triwulan sebelumnya 13,55 persen (yoy) yang dipengaruhi jumlah wisman dan aktivitas MICE yang menurun. Bahkan kontraksi masih terjadi di sektor pertambangan dan penggalian sebesar 3,42 persen (yoy) semakin dalam dibanding triwulan sebelumnya sebesar 1,94 persen (yoy).

"Realisasi pendapatan pemerintah daerah cenderung menurun, namun pengeluaran belanja mulai tumbuh menguat seiring pemulihan ekonomi Kepri," tutup Gusti.

[isk]

 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews