Pengiriman Peti Kemas Batam-Singapura Dikuasai Kartel

 Pengiriman Peti Kemas Batam-Singapura Dikuasai Kartel

Kepala Kantor KPPU Batam, Lukman Sungkar. (isk)


BATAMNEWS.CO.ID, Batam - Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) akan menyelidiki dugaan kartel harga pengiriman peti kemas dari Batam ke negara Singapura. Tingginya biaya pengiriman ini dikeluhkan pengusaha ekspedisi yang ada di Batam.

Kepala Kantor KPPU Batam, Lukman Sungkar mengatakan, KPPU akan selidiki segala permasalahan atau informasi yang nanti bisa di indikasikan terjadi pelanggaran dan persaingan usaha tidak sehat dalam bentuk apapun yang ada di Undang-undang.

"Sekarang kita dapat informasi mengenai peti kemas, harga pengiriman peti kemas dari Batam ke Singapura harganya tidak sehat. Jaraknya dekat tapi harganya mahal, nah ini ada apa?," ujar Lukman usai acara penandatanganan MoU KPPU dan Kadin di Harris Hotel, Batam Centre, Jumat (26/8/2016).

Kata dia, pelaku usaha jasa pengiriman peti kemas ini berjumlah 9 dan semuanya berasal dari Singapura. Nanti KPPU akan menanyakan kepada mereka kenapa menetapkan harga yang sama dengan harga yakni 555 dolar Singapura.

"Kita akan selidiki wajar tidak harga tersebut, kalau ternyata harganya tidak wajar kenapa harganya bisa seragam," kata Lukman.

Lukman menambahkan, nanti KPPU akan berkoordinasi dengan pihak Singapura, seperti apa penyebab harga tersebut bisa tinggi. "Kita akan meminta pada mereka untuk memberikan struktur biaya seperti apa yang menyebabkan harga itu bisa menjadi tinggi," ujarnya.

"Jadi, kalau memang tidak wajar kita minta mereka akan berusaha di negara Indonesia harus taat dengan peraturan yang ada di Indonesia," kata Lukman.

Sambungnya, KPPU belum bisa menentukan hal itu ada dugaan kartel harga, karena KPPU belum mendapatkan data dan belum menghitung. Tapi, kata Lukman, kalau melihat dari struktur yang ada sekarang ini menjadi tanda tanya.

"Kalau kita lihat berdasarkan jarak, sangat mahal jika dibandingkan dengan daerah lain seperti Jakarta-Singapura  yang jaraknya berpuluh-puluh kali lipat," ujar Lukman menambahkan.

[isk]

 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews