Singapura: Dua WN Singapura Jadi Simpatisan ISIS Setelah Dengar Radio Hang FM

Singapura: Dua WN Singapura Jadi Simpatisan ISIS Setelah Dengar Radio Hang FM

Marina Bay Singapura yang sempat hendak menjadi sasaran tersangka teroris beberapa waktu lalu (Foto: Ist)

BATAMNEWS.CO.ID, Singapura - Sebuah stasiun radio dakwah di Batam, Hang FM, dituding pihak Singapura, sebagai radio yang mengajarkan paham radikal.

Hal itu terungkap setelah dua warga negara Singapura, pendengar setia Radio tersebut, ditangkap saat hendak berangkat ke Suriah dengan tujuan bergabung bersama Negara Islam di Suriah dan Irak (ISIS).

Keduanya ditahan di bawah Internal Security Act, Departemen Dalam Negeri pada Jumat 19 Agustus 2016.

Keduanya adalah Rosli Hamzah (50), yang bekerja sebagai tukang cuci mobil, dan Mohamed Omar Mahadi (33), yang bekerja sebagai sopir truk sampah.

Perintah penahanan terhadap keduanya sudah disampaikan sejak dua tahun lalu.

Kedua pria mencari informasi melakukan perjalanan ke Suriah dengan cara mencarinya di internet.

Rosli bertugas mencari perkiraan rute perjalanan, sedangkan Omar berusaha menghubungi militan untuk mencari saran perjalanan.

Salah satu militan yang dihubungi adalah warga negara dari negara Asia Tenggara. Militan tersebut diketahui tewas dalam pertempuran di Suriah, kata kementerian itu, tanpa menjelaskan lebih lanjut.

Mengenai radio Hang tersebut, Singapura, menuding radio tersebut mengajarkan hal radikal. Dan hal itu kerap didengar keduanya sejak tahun 2009 lalu.

Stasiun, yang mengklaim memiliki pengikut di Johor Baru dan Singapura, kadang-kadang memiliki pembicara yang memberitakan pandangan keagamaan yang ekstrem.

Rosli mulai mendengarkan stasiun radio pada tahun 2009, dan diperkenalkan ke ISIS propaganda di Agustus 2014.  

“Kontak media sosial yang berbagi orientasi religius,” kata pihak Kementerian Dalam Negeri seperti dilansir Strait Times.

"Dia menjadi tertarik pada jihad bersenjata dan ISIS, dan saat ia meneliti lebih jauh soal propaganda ISIS di internet, simpatinya untuk ISIS tumbuh.

"Dia akhirnya menjadi yakin bahwa militan ISIS berjuang untuk Islam, dan bahwa pemenggalan mereka (musuh) dalam agama diperbolehkan,'' tambahnya.

Belum ada tanggapan pihak radio Hang FM terkait tudingan serius dari pihak Kementerian Dalam Negeri Singapura tersebut. 

Batamnews mencoba mengkonfirmasi langsung ke pihak Hang, namun telepon yang dihubungi di kantor Hang FM tak merespon.

Saat ini wartawan batamnews masih berupaya mengejar informasi dari pihak Hang FM.

 

[snw]

 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews