Ada Bukti Percakapan Tersangka Teroris Batam dengan Bomber Mapolresta Solo

Ada Bukti Percakapan Tersangka Teroris Batam dengan Bomber Mapolresta Solo

Tim Densus 88 menggeledah sebuah rumah di Cluster Sakura, Batam Centre, Batam. (foto: edo/batamnews)

BATAMNEWS.CO.ID, Batam - Densus 88 Antiteror Mabes Polri akhirnya menetapkan lima orang terduga teroris yang ditangkap di Batam sebagai tersangka. Kelimanya tergabung dalam kelompok Khitabah Gigih Rahmat atau Khitabah Gonggong Rebus.

Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Boy Rafli Amar mengatakan, sebelumnya Densus 88 Anti-Teror menangkap enam teduga teroris pada Jumat, 5 Agustus 2016. Satu di antara mereka dipulangkan karena tidak terbukti terlibat dalam jaringan tersebut. Sementara lima sisanya sudah ditetapkan sebagai tersangka.

"Sudah kita tetapkan sebagai tersangka," kata Boy di Kompleks Mabes Polri, Selasa (9/8/2016).

Penetapan kelimanya sebagai tersangka karena sudah memenuhi dua alat bukti yang cukup untuk ditetapkan sebagai tersangka. Salah satu alat bukti yang dikemukakan Boy adalah percakapan antara kelompok tersebut dengan tersangka teroris bom bunuh diri di Mapolresta Surakarta, Nur Rohman pada 5 Juli 2016.

"Jadi alat buktinya hasil komunikasi antara mereka dengan Nur Rohman. Nur Rohman ketika ditangkap itu, dia adalah bagian dari kelompoknya Arif di Bekasi. Ada juga yang sudah ditangkap dan diproses. Penjelasan dari orang-orang yang ditangkap adalah alat bukti yakni saksi. Kemudian alat bukti pendukung dokumen elektronik itu," jelas Boy.

Nur Rohman menjalin kerja sama dengan kelompok teroris Khitabah Gigih Rahmat untuk membawa suku Uighur asal China ke Poso, Sulawesi Tengah. Bahkan, hal itu menjadi bagian dari alat bukti dalam penetapan status tersangka tersebut.

"Kemudian kejahatan yang dilakukan memberikan bantuan kepada kelompok Uighur di Poso itu penjelasan yang bisa dijadikan alat bukti dari keterangan saksi yang bisa memberatkan dia bahwa dia ternyata kegiatannya seperti itu," ujarnya.

Pendanaan kelompok tersebut diduga berasal dari otak bom Sarinah di Jalan MH Thamrin Januari 2016, Bahrun Naim.

(ind/bbs)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews