Kenangan Saat Menjadi Dandim Batam

Edy Rahmayadi: Prajurit Harus Mau Dikritik, Tidak Berperut Buncit

Edy Rahmayadi: Prajurit Harus Mau Dikritik, Tidak Berperut Buncit

Mayjen Edy Rahmayadi memeriksa pasukan saat menjabat Panglima Divisi I Kostrad. (foto:tni)

Batam - Mayjen Edy Rahmayadi yang kini menjabat sebagai Panglima Kodam I Bukit Barisan, bukan wajah asing bagi warga Kepulauan Riau. Khususnya warga Batam.

Edy Rahmayadi menjabat Komandan Kodim 0316 Batam pada 5 Maret 2002. Saat itu ia masih berpangkat letnan kolonel. Edy Rahmayadi menggantikan Letnan Kolonel Inf Asrul Zainuddin.

Setelah itu, karirnya terus melejit hingga ia menjabat Panglima Kodam I/Bukit Barisan, berdasarkan Surat Keputusan Panglima TNI Nomor: Kep/42/I/2015 tanggal 19 Januari 2015.

Edy Rahmayadi, lulusan Akademi Militer 1985 ini pernah menjabat Asops Dam IM, Danmentar Akmil, Danrem 174/ATW Kodam XVII/Cendrawasih (Merauke), Direktur Pemantapan Semangat Bela Negara Lemhannas dan Panglima Divisi Infanteri 1 Kostrad.
 
Saat menjabat Dandim Batam, Edy termasuk sosok yang tegas dan disiplin tinggi. Dalam suatu kesempatan saat menjabat Dandim Batam, Edy pernah mengatakan seorang prajurit dimanapun dan kapanpun adalah seorang prajurit. Prajurit harus disiplin, tidak arogan, mau dikritik, tidak berperut buncit, sehingga susah bergerak dan berolahraga.

Edy juga pernah mengkritik intelnya. Para intel ditanya kenapa memanjangkan rambut, dan maukah memotong rambut. Para prajurit menjawab siap dan mau.

"Seorang intel, yang gondrong itu otaknya, bukan hanya rambutnya. Orang sudah tahu kok kalau kalian itu intel. Profesional dan disiplin, itu yang penting,” ucap Edy.

(ind/bbs)

Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews