BATAMNEWS.CO.ID, Natuna - Mahasiswi STAI Ibnu Sina Batam, Lia Arzalina, ditemukan tewas mengenaskan di hutan lindung Duriangkang, Kelurahan Kabil, Kecamatan Nongsa, Batam 27 Juli 2016 lalu. Sudah enam hari berlalu kasus pembunuhan terhadap Lia tak kunjung terungkap.

Jasad Lia ditemukan hanya tinggal tulang belulang di dalam hutan. Polisi tampak kesulitan mengungkap kasus tersebut.

Namun sejumlah petunjuk telah dikantongi polisi. Termasuk soal kehamilan Lia Arzalina. 

Lia diketahui tengah mengandung. Usia kandungannya sekitar 6 bulan. Itu diketahui dari adanya kerangka orok bayi di sekitar tubuhnya.

Belum diketahui benih siapa yang ada dalam rahim Lia. Polisi masih mendalami dari sisi DNA. DNA adalah materi genetik yang membawa informasi yang bisa diturunkan. 

Polisi berharap dengan DNA itu, bisa menguak mengenai siapa yang telah menghamili Lia.

Dan siapa yang kemudian membunuh Lia. Pihak keluarga kepada batamnews.co.id, menuturkan, bahwa pelaku yang telah menghamili Lia adalah pacarnya.

Kapolresta Barelang Batam, Kombes Pol Helmy Santika mengatakan, saat ini polisi masih mendalami alat bukti serta mencari bukti-bukti lainnya.

Polisi juga telah mengirim sample DNA janin yang ditemukan ke laboratorium forensik. Berikut dengan DNA mantan pacar korban. 

“Untuk mengetahui siapa ayah biologis dari janin tersebut," ujar Helmy.

Lia diduga kuat dibunuh. Hasil autopsi ada patah di leher wanita kelahiran tahun 1994 itu. 

Di lokasi penemuan jasad Lia ditemukan linggis. Diduga ia dieksekusi di lokasi tersebut dengan menggunakan linggis atau benda keras lainnya.

Barang-barang pribadi Lia juga ditemukan. Termasuk helm, tas, serta sebuah ponsel.

[snw]