Biadab, Bocah 4 Tahun di Kutai Diperkosa, Lalu Dibakar Hidup-hidup

Biadab, Bocah 4 Tahun di Kutai Diperkosa, Lalu Dibakar Hidup-hidup

Tersangka menjalani rekonstruksi pembunuhan bocah 4 tahun di Kutai Timur. (foto: ist/pojok)

BATAMNEWS.CO.ID, Kutim - Jurjani alias Ijur, tersangka pemerkosaan dan pembunuhan anak di bawah umur, Neysa Nur Azlya (4) menjalani serangkaian prarekonstruksi di Polres Kutai Timur (Kutim) Kalimantan Timur (Kaltim), Selasa (19/7).

Dalam prarekonstruksi itu, pelaku memeragakan ketika memperkosa dan membakar korban hidup-hidup hingga tewas.

Ijur memeragakan 36 adegan, mulai dari proses awal penculikan bocah Azlya hingga pemerkosaan dan pembunuhan serta pembakaran jenazahnya.

Awalnya, Kamis (7/7) sekitar pukul 07.00 Wita, Ijur duduk di depan indekosnya. Kebetulan indekosnya berada tepat di depan rumah keluarga Faturrahman dan Sabnah, orangtua Azlya.

Ijur melihat Safira Nur Amalia alias Lia, kakak pertama Azlya, bersama pria yang diduga pacarnya. Ijur yang menaruh hati kepada Lia cemburu.

Sekitar pukul 10.30 Wita, Ijur meminjam motor Sabnah untuk berjalan-jalan. Tanpa curiga, Sabnah meminjamkan motor. Sementara Azlya yang melihat Ijur naik motor pun berlari untuk ikut. Namun itu di luar sepengetahuan Sabnah.

Pelaku dan korban sempat berkeliling ke beberapa tempat di Desa Benua Baru Ilir dan bertemu beberapa orang yang kini sudah didata sebagai saksi.

Setelah itu, Ijur membawa Azlya ke belakang RS Pratama Sangkulirang dekat sirkuit motocross. Dalam adegan rekonstruksi terlihat, di tempat tersebut pelaku membaringkan tubuh Azlya dan mencabulinya.

Saat dicabuli, Azlya menangis. Tak mau aksinya diketahui orang lain, Ijur pun mencekik leher, membekap hidung, dan mulut bocah itu hingga meninggal dunia.

Setelah dipastikan tewas, Ijur membawa jenazah korban ke semak-semak yang berjarak hanya tiga meter dari lokasi pembunuhan.

Berbekal korek api dia pun menutupi tubuh korban dengan serabut dan daun kelapa, kemudian dibakar, lalu ditinggal kabur begitu saja.

Setelah itu, Ijur pun kembali ke rumahnya untuk mencuci baju. Sementara motor yang sudah dipakai, diparkir begitu saja di depan rumah Sabnah.

Kasat Reskrim Polres Kutim AKP Andika Dharmasena menegaskan, kegiatan yang dilakukan hanya sebatas prarekonstruksi untuk mencocokkan keterangan pelaku dengan kejadian. Jadi, penyidik polisi bisa mendapatkan gambaran nyata.

Selain itu, Andika berencana menggelar rekonstruksi di Desa Benua Baru Ulu, Sangkulirang, pada Kamis (21/7). Juga membongkar kuburan Azlya untuk proses autopsi dengan bantuan tim forensik dari Polda Kaltim.

“Hal itu untuk memastikan penyebab kematian korban serta pencabulan yang telah dilakukan. Saat ini, beberapa tim dari Polres Kutim juga sudah menuju ke Sangkulirang untuk persiapan, termasuk izin ke keluarga,” sebutnya.

Setelah itu, dia akan kembali menggelar rekonstruksi yang sesungguhnya, namun hanya di lingkup Polres Kutim. Pasalnya, jika Ijur dibawa ke Sangkulirang, akan membuat warga tersulut emosinya. Ini karena sudah terdengar kabar, banyak warga yang menyimpan dendam.

“Kami juga menjaga keamanan tersangka, karena kasus ini masih dalam proses dan pengembangan,” tegasnya.

(ind/pojoksatu)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews