Kadin Batam Sebut Pelabuhan Pelni Batuampar Harus Dipindah, Ini Alasannya

Kadin Batam Sebut Pelabuhan Pelni Batuampar Harus Dipindah, Ini Alasannya

Rombongan Kadin Batam saat kunjungan ke Pelabuhan Batuampar. (foto: isk/batamnews)

BATAMNEWS.CO.ID, Batam - Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Batam menyebutkan Pelabuhan Pelni Batuampar tidak memenuhi standar keselamatan penumpang. Sebab, pelabuhan tersebut bergabung dengan pelabuhan bongkar muat.

Jadi Rajagukguk, Ketua Kadin Kota Batam mengatakan, ia beserta rombongan melakukan kunjungan untuk melihat seperti apa fasilitas Pelabuhan Pelni Batuampar.

"Kita melihat apakah boleh pelabuhan penumpang disatukan dengan pelabuhan bongkar muat, bagaimana standar keselamatan penumpang," ujar Jadi Rajagukguk usai kunjungan, Rabu (13/7/2016).

Menurutnya, dari segi ekonomisnya banyak yang sudah komplain. Sebab, untuk menurunkan dan menaikkan penumpang kapal Pelni dibutuhkan waktu sekitar tujuh jam.

"Saat kapal Pelni masuk, pelabuhan bongkar muat otomatis terhenti," kata dia.

Ia mengungkapkan, Pelabuhan Pelni Batuampar ini sangat tidak tepat, seharusnya dipindahkan ke daerah lain atau pelabuhan yang lama fasilitasnya dibenahi kembali.

"Pelabuhan bongkar muat ini sudah diakui dunia. Jadi, tiba-tiba ada bercampur dengan pelabuhan penumpang jadi nggak standar lagi," ujarnya menambahkan.

Ia menambahkan, Pelabuhan Pelni ini sungguh tidak ekonomis, banyak yang sudah melaporkan karena merasa dirugikan. "Standarisasi itu gimana sih. Bukan hanya di ruang tunggu aja, di dermaga harusnya sama, ini penumpang dari ruang tunggu harus menaiki bus untuk sampai ke dermaga dan bergabung dengan alat berat bongkar muat," ucapnya.

Di tempat tempat yang sama, Kepala Pelabuhan Pelni Batuampar, Solihin mengatakan butuh proses untuk meningkatkan standarisasi, seperti harus ada kedatangan dan keberangkatan. "Ini sudah bagus, dalam tiga hari bisa kita sulap," kata Solihin.

Menurutnya, Pelabuhan Pelni Batuampar lebih baik dari pada pelabuhan Pelni sebelumnya di Sekupang. "Disini semua barang masuk terkontrol oleh kita. Tidak ada premanisasi seperti orang mabuk-mabukan di pelabuhan," katanya.

(isk)

 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews