Perlu Diketahui, Ini Perbedaan Transmisi Matik AT, CVT dan Dual Clutch

Perlu Diketahui, Ini Perbedaan Transmisi Matik AT, CVT dan Dual Clutch

Ilustrasi transmisi matik pada mobil. (foto: ist/net)

BATAMNEWS.CO.ID - Keberadaan mobil bertransmisi otomatis (matik) kian diminati masyarakat Indonnesia terutama di perkotaan yang akrab dengan kemacetan. Seiring berkembangnya waktu, teknologi transmisi juga berkembang. Jika dulu transmisi matik yang kita kenal hanyalah torque converter, kini ada CVT dan dual clutch.

Berikut adalah perbedaan ketiga transmisi mobil matik tersebut:

Transmisi Otomatis Torque Converter (AT)

Transmisi ini memiliki komponen utama berupa planetary gear unit (gir planet), hydraulic control unit dan torque converter. Umumnya, komputer transmisi otomatis dapat membaca situasi berkendara dari cara pengendara menginjak gas.

Sebagai contoh, ketika pengendara memacu mobil secara rileks, gigi akan berpindah pada putaran 3.000 rpm. Akan tetapi jika pengemudi berkendara secara agresif, komputer akan memilih gigi yang lebih rendah agar tenaga besar dan putaran mesin yang tinggi dapat dicapai. Permasalahan engine braking dapat dihindari dengan adanya mode manual pada transmisi otomatis modern.

Keunggulan yang dimiliki oleh transmisi ini adalah perawatan yang lebih mudah dibandingkan jenis CVT maupun dual clutch. Namun transmisi ini memiliki kekurangan, yakni perpindahan gigi yang tidak sehalus CVT. Transmisi ini lebih ringan dari dual clutch namun lebih berat dari CVT. Kekurangan lainnya transmisi torque converter adalah lebih boros bahan bakar.

Transmisi yang biasa disebut automatic transmision (AT)  ini digunakan pada beberapa mobil matik, antara lain Toyota Yaris, Honda Jazz GE8, Suzuki Ertiga, Chevrolet Spin, Mazda 2, Daihatsu Sirion dan lain-lain.

CVT (Continously Variable Transmission)

Transmisi ini dikenal sangat halus dan tidak ada entakan. Selain itu transmisi CVT umumnya lebih hemat bahan bakar dengan catatan mobil dalam keadaan sehat. CVT juga memiliki bobot yang paling ringan, karena tidak memiliki komponen sebanyak transmisi torque converter maupun dual clutch. Ongkos produksi CVT adalah yang paling murah di antara transmisi otomatis lainnya.

Namun transmisi CVT juga memiliki beberapa kekurangan. Diantaranya akselerasi yang tidak terlalu spontan dan gahar layaknya transmisi otomatis biasa. Selain itu tenaga yang dihasilkan mesin tidak selamanya tersalurkan ke roda sepenuhnya. Hal tersebut dikarenakan adanya gesekan belt dan puli CVT.

Transmisi CVT terdapat di hampir semua motor matik di Tanah Air. Sementara untuk mobil, transmisi tersebut dapat dijumpai pada Subaru XV, Honda City generasi pertama dan ketiga, Honda Jazz generasi pertama dan ketiga, Mitsubishi Outlander Sport, Nissan X-Trail, Suzuki Swift Sport, Toyota Alphard dan Vellfire, dan masih banyak lagi.

Transmisi Dual Clutch (Kopling Ganda)

Transmisi otomatis ini adalah yang paling baru dari dua transmisi lainnya. Dual clutch memiliki dua kopling yang siap bekerja untuk membantu mesin menggerakkan roda. Ada dua jenis penggunaan tipe kopling di transmisi ini, yakni kopling basah (wet clutch) dan kopling kering (dry clutch).

Kelebihan dual clutch adalah dapat melakukan perpindahan gigi dengan cepat dan halus. Performa transmisi ini juga lebih responsif daripada torque converter maupun CVT. Inilah alasan mengapa banyak mobil sport yang menggunakan dual clutch.

Kekurangan transmisi jenis ini adalah konstruksinya yang rumit lantaran banyaknya komponen yang disematkan. Bobot dual clutch lebih berat dibanding CVT ataupun matik biasa. Dalam beberapa kasus, biaya perbaikan dual clutch cukup mahal dan membutuhkan waktu lama. Selain itu, untuk kopling ganda dry clutch memiliki karakter judder. Namun hal tersebut teratasi pada kopling ganda wet clutch.

Beberapa mobil yang menggunakan transmisi ini adalah Ford EcoSport, Ford Fiesta, Mistsubishi Lancer Evolution X, Nissan GT-R, VW Golf GTi, BMW M series, Powersche 911, Lamborghini Huracan dan lain-lain.

(ind/bbs)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews