Barack Obama Sesali Polisi Tembaki Warga Kulit Hitam

Barack Obama Sesali Polisi Tembaki Warga Kulit Hitam

Philando Castile dilaporkan dalam kondisi berdarah setelah ditembak empat kali oleh polisi. (Foto: BBC)

BATAMNEWS.CO.ID - Aksi beberapa penembakan terhadap warga kulit hitam di Amerika Serikat membuat prihatin Presiden Amerika Serikat, Barack Obama. 

Obama menyampaikan rasa keprihatinan mendalam sehubungan dengan penembakan terbaru terhadap seorang warga kulit hitam oleh polisi di Minnesota.

Presiden Obama berpendapat insiden seperti itu tak seharusnya memecah belah polisi dan masyarakat yang dilayani polisi.

"Yang jelas penembakan-penembakan fatal ini bukan insiden tersendiri," katanya.

Oleh karenanya, menurut Obama, semua pihak harus bekerja sama untuk menghilangkan perbedaan-perbedaan.
Video 'penembakan' warga kulit hitam AS picu unjuk rasa

Komentar Obama dikeluarkan setelah rekaman video menunjukkan seorang pria berkulit hitam, Philando Castile, tampak ditembak polisi dan kemudian darah keluar dari tubuhnya.

Meskipun sudah dalam kondisi berdarah di dalam mobil, polisi tetap mengarahkan senjata api kepada Castile. Peristiwa ini terjadi di Negara Bagian Minnesota pada Rabu malam waktu setempat (06/07). 

Kekasih Castile merekam kejadian ketika polisi tetap mengarahkan senjata dan menyiarkannya langsung di internet. Di dalam mobil juga terdapat seorang anak yang menyaksikan peristiwa itu.

Philando Castile dilaporkan dalam kondisi berdarah setelah ditembak empat kali oleh polisi.
Sehari sebelumnya, Alton Sterling, ditembak mati oleh polisi di Baton Rouge, Negara Bagian Louisiana. Ratusan orang menggelar demonstrasi untuk menentang penembakan-penembakan terhadap warga kulit hitam di dua negara bagian AS.

Gubernur Minnesota, Mark Dayton, meminta penyelidikan federal terkait penembakan Castile.

"Saya juga menghubungi kepala staf Presiden Obama. Ia tahu situasinya, ia terkejut dan prihatin. Saya meminta kepadanya untuk menghubungan saya dengan Jaksa Agung dan kepala Bagian Hak Sipil di Departemen Kahakiman Amerika," jelas Dayton.

Ditambahkannya, pejabat federal diminta segera berkunjung ke Minnesota untuk menetapkan penyelidikan, baik itu "penyelidikan pidana, hak-hak sipil, atau keduanya".

sumber: BBC

 

[snw]


Komentar Via Facebook :

Berita Terkait

close

Aplikasi Android Batamnews