Pekerjaan Dapur Terbengkalai Gara-gara Gas Langka

Pekerjaan Dapur Terbengkalai Gara-gara Gas Langka

Ilustrasi

Tanjungpinang – Kelangkaan gas elpiji 3 kg masih dirasakan masyarakat Tanjungpinang. Bahkan sejak harga gas elpiji 12 kg naik, gas elpiji 3 kg nyaris sulit ditemukan.  

Sejumlah pangkalan maupun pengecer mengaku, mereka cepat kehabisan stok karena rata-rata konsumennya membeli gas melon dibandingkan gas 12 kg.

Konsumen yang sebelumnya memakai gas 12 kg beralih ke 3 kg karena menganggap lebih murah. "Tak heran bila gas melon sekrang cepat sekali habisnya. Makanya warga susah mendapatkan sekrang," kata Indra, pangkalan elpiji di Jl DI Panjaitan, Sabtu (17/1/2015).

Sementara, seorang warga Jalan Tanjung Unggat, mengaku telah mendatangi belasan pangkalan maupun pengecer gas elpiji 3 kg namun usahanya nihil.

Dia tak mendapatkan gas itu meski telah menyiapkan uang lebih untuk antisipasi jika sewaktu-waktu harganya melambung.

“Kami jadi pusing dibuatnya. Kami tak bisa masak, dan pekerjaan dapur terbengkalai gara-gara gas langka seperti ini," kata Tari.

Menyikapi kelangkaan itu, anggota Komisi II DPRD Kepri Rudy Chua mengaku prihatin atas kelangkaan yang terjadi di Tanjungpinang.

Menurutnya, kelangkaan ini terjadi karena penyaluran gas 3 kg tidak tepat sasaran.

"Masyarakat ekonomi bawah tak kebagian, sementara mereka yang tergolong mampu justru sekarang malah membeli gas 3 kg. Ini yang mestinya disikapi pemerintah," ujarnya.

[ars]

Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews