Editorial

Seandainya Ahok Jadi Walikota Batam...

Seandainya Ahok Jadi Walikota Batam...

Daratan Engku Putri di halaman Kantor Walikota Batam. (foto: ist/kompasiana/eddymesakh)

ANDA tahu siapa nama Walikota Batam? Ya, namanya M Rudi. Meski ada yang baru-baru ini masih ada warga yang menyebut Walikota Batam adalah Ahmad Dahlan.

Jika Anda mengetik nama Wali Kota Batam Rudi di situs pencarian Google, tidak ada satupun informasi atau berita terbaru mengenai Rudi. Bahkan, yang muncul masih seputar kegiatannya sewaktu menjabat Wakil Walikota Batam.

Muhammad Rudi, atau yang lebih dikenal dengan Rudi SE adalah Walikota Batam ke-8 yang menjabat sejak 14 Maret 2016. Setelah tiga bulan menjabat Rudi nyaris tidak terdengar kiprahnya. Padahal, sewaktu jadi Wakil Walikota, Rudi cukup rajin blusukan.

Kita tidak mendengar kebijakan dari orang nomor satu di Batam ini soal gonjang-ganjing harga sembako saat Ramadhan. Padahal, apapun yang diucapkan Rudi sangat didambakan warga Batam soal persoalan ini.

Beberapa hari lalu, hanya Wakil Walikota Batam Amsakar Achmad yang sidak ke pasar mengecek harga sembako. Rudi tidak ada.

Lalu, saat mengeluarkan kebijakan mengenai pembentukan Tim 9 soal reklamasi, hanya Kepala Bapedal Batam Dendi Purnomo yang bicara. Saat beberapa kali ditanyai wartawan mengenai perkembangan tim yang dibentuknya, Rudi mengaku tidak tahu detil dan menunggu stafnya menerangkan. "Saya belum dapat laporan, nanti takut salah," katanya.

Jelas Rudi kalah populer dibandingkan kepala daerah di wilayah Kepri lainnya. Jika Anda mengetik nama Walikota Tanjungpinang Lis Darmansyah atau Bupati Karimun Aunur Rafiq di Google, akan muncul kegiatan dan kebijakan keduanya yang terbaru. Bahkan, akan muncul kegiatan yang terjadi dalam hitungan jam.

Kalau dibandingkan soal dengan berita soal Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, Rudi jelas tidak ada apa-apanya.

Ahok, setiap hari menyempatkan diri bertemu wartawan di depan Balaikota Jakarta sebelum masuk kantornya. Ahok akan berhenti sejenak di depan wartawan karena ia tahu tugas wartawan adalah penyambung berita ke masyarakat.

Ia akan membeberkan apa saja yang akan dan sudah dilakukan Pemprov DKI sehingga warga ibukota tahu mengenai apapun di kota mereka. Dari gaya bicaranya, Ahok mengetahui benar semua persoalan di wilayahnya.

Tak hanya dengan kalangan pemburu berita, Ahok pun cukup gampang ditemui warganya.

Mantan Bupati Belitung Timur ini mengatakan jika ada pihak yang ingin bertemu dengan dirinya, cukup datang saja ke Balaikota. Dia juga sudah menyebarluaskan nomor handphone miliknya ke publik. "Ajudan tak ada yang berani menghalangi atau minta pungli," kata Ahok.

Di Batam, parahnya hanya sebagian kecil kepala dinas atau pejabat di bawah Rudi yang mau membeberkan program kerjanya. Sebagian besar seakan-akan ikut gaya Rudi yaitu menunggu laporan dari bawahan.

Peran humas di Pemko Batam juga nyaris tidak terdengar. Humas Pemko Batam baru akan muncul jika terkait mengamankan persoalan pimpinannya yang diberitakan miring. Atau jangan-jangan humas Pemko Batam ini lupa tugasnya.

Di masa awal jabatannya ini, Rudi masih jauh dari harapan warga Batam. Rudi terkesan banyak menghindar jika ditanyai mengenai persoalan di masyarakat dan lebih banyak menunggu anak buah melapor. Mungkin beda orang beda gaya, Rudi memang bukan Ahok.

Atau mungkin saja Rudi lupa bahwa Pemko Batam dan lembaga yang dipimpinnya bukanlah rumah tangga atau perusahaan yang bisa bersifat rahasia dan private.

Rudi pasti sadar betul rakyat yang membayar pajak untuk semua kegiatan di pemerintahan. Termasuk biaya operasional dan BBM pegawai pulang ke rumahnya.

Indrawan
Pemimpin Redaksi Batamnews.co.id

 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews