Uniknya Perahu Layar Jong, Permainan Khas Kepulauan Riau

Uniknya Perahu Layar Jong, Permainan Khas Kepulauan Riau

Perahu layar jong (Foto: Batamnews)

BATAMNEWS.CO.ID - Kepulauan Riau memiliki sejumlah permainan tradisional yang saat ini masih terus dilestarikan. Salah satunya adalah permainan Jong. Pemainan rakyat khas melayu ini masih bisa ditemukan di tengah masyarakat melayu.

Jong merupakan permainan dengan menggunakan replikas perahu layar, kendati demikian perahu tersebut juga bisa berlajar ratusan meter.

Jong memiliki panjang 1,5 meter, sedangkan tinggi layar mencapai 2 meter. Sedangkan lebar perahu hanya sejengkal orang dewasa. Jong biasanya terbuat dari jenis kayu pilihan yaitu kayu pulai.

 

Seorang warga memanggul perahu layar jong. (Foto: Batamnews)

 

Cara memainkannya adalah dengan mengandalkan tiupan angin yang kencang. Biasanya para pehobi jong memilih lokasi pantai untuk menguji ketangguhan jong miliknya. Jong dibawa dan diletakkan di atas laut, kemudian dilepaskan begitu saja. 

Hembusan angin yang kencang akan membawa jong mendarat hingga ke bibir pantai. Jong tidak bisa berdiri begitu saja. Harus disangga dengan penyeimbang. Penyeimbang ini berupa sebuah kayu memanjang yang diberikan pemberat pada salah satu sisinya. Bentuknya mirip seperti penyeimbang yang digunakan oleh perahu layar asli.

Sekelompok pehobi Jong banyak terdapat di wilayah Kundur bagian utara. Mereka biasanya berkumpul untuk bermain bersama di pantai. Lokasi pantai yang menjadi favorit untuk bermain adalah Pantai Timun. 

Pantai ini memiliki pasir pantai yang terbentang luas. Dari bibir pantai bagian atas jong-jong tersebut akan terlihat mengecil karena jaraknya yang jauh. Pesona warna-warni dari layar yang terkembang terlihat semakin menarik.

 

Asal usul 

Sejarah permainan Jong ini konon berasal dari sebuah kegitan ritual. Pada jaman dulu orang-orang dari etnis Tionghoa sering memberikan sesaji ke tengah lautan. Dalam sesaji tersebut terdapat sebuah kue bernama Jong Kong. Sesaji ini dibawa dengan sebuah perahu kecil hingga hanyut tak terlihat lagi.

Perahu mini tersebut justru menarik perhatian orang Melayu yang melihatnya. Kemudian oleh orang Melayu perahu tersebut dijadikan sebagai permainan yang menyenangkan. Nama permainannya diambil dari ritual Jong Kong yang dilakukan oleh etnis Tionghoa tersebut. Perahu Jong.

Permainan Jong ini juga sering dijadikan sebuah ajang perlombaan besar yang dikenal dengan festival Jong. Para pehobi Jong dari berbagai pulau datang untuk memeriahkan kegiatan ini. Sebagaimana yang pernah dilangsungkan di Pantai Sawang beberapa waktu lalu. Kegiatan ini berlangsung yang dihadiri oleh ratusan warga dari berbagai daerah.


[rfd]


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews