BATAMNEWS.CO.ID, Batam - Menjelang peringatan May Day 1 Mei 2016 mendatang, jajaran kepolisian Polda Kepri, bersiap-siap. Sejumlah simulasi dan latihan digelar. Termasuk simulasi antisipasi aksi unjuk rasa anarkis di depan Kantor Wali Kota Batam.

Ada sekitar 600 personel polisi yang turun. Mereka antara lain anggota Polresta Barelang dan Brimob Polda Kepri.

"Ini merupakan latihan rutin kita, agar kita lebih percaya diri, lebih kompak, tangguh, dan tidak kagok saat menghadapi unjuk rasa yang tiba-tiba anarkis," ujar Kabag Ops Polresta Barelang, Kompol Deden Nurdiyatullah, Selasa (26/4/2016).

Dalam simulasi itu tampak mobil water canon, polisi antihuruhara yang bersiaga dengan pakaian lengkap, dan juga K-9 atau anjing penggertak.

Dalam simulasi, puluhan anggota polisi berperan sebagai pengunjuk rasa anarkis. Mereka melemparkan botol minuman dan berbagai macam benda ke arah para polisi.

"Ada delapan adegan yang kita lakukan, mulai dari pengaman unjuk rasa yang biasa saja, sampai dengan tindakan anarkis yang sudah melanggar hukum," ujar Kompol Deden Nurhidayatullah.

Berbagai cara yang dilakukan oleh Polisi untuk menghalau pengunjuk rasa yang anarkis, mulai dengan barisan anti huruhara, tembakan water canon, dan gas air mata.

Jika masih ada serangan dari para pengunjuk rasa, tindakan terakhir dengan cara melumpuhkan menggunakan tembakan peluru karet.

"Peringatan terakhir yang dilakukan dengan melumpuhkan menggunakan peluru karet, terutama bagi provokator yang membuat panas suasana," kata Kepala Bagian Operasi Polresta Barelang.

Ribuan buruh di Batam berencana turun ke jalan memperingati May Day atau Hari Buruh Sedunia pada 1 Mei 2016 mendatang.

Sekretatis FSPMI Batam Suprapto saat berunjuk rasa pekan lalu menuturkan akan menurunkan banyak buruh dalam peringatan Hari Buruh tersebut.

[edo]