Jika Tower SUTT di Lahan Reklamasi Tumbang, Separuh Listrik Batam Padam

Jika Tower SUTT di Lahan Reklamasi Tumbang, Separuh Listrik Batam Padam

Kondisi tiang listrik bertegangan tinggi terancam ambruk di kawasan pengerukan bukit di Bengkong, Batam. (foto: isk/batamnews)

BATAMNEWS.CO.ID, Batam - Pengerukan bukit untuk reklamasi di Bengkong Laut oleh pemilik Golden Prawn, terbukti tidak memperhatikan dampak lingkungan. Bahkan, sudah membahayakan nyawa. Lalu bagaimana pengawasan Amdal dari pihak berwenang di Batam?

Pengerukan bukit di Kelurahan Tanjung Buntung, Bengkong sangat luas. Bahkan, tiang transmisi listrik jenis SUTT nyaris tumbang.

Dampak dari tumbangnya tiga transmisi saluran udara tegangan tinggi (SUTT) 150 kV di Kelurahan Tanjung Buntung, Bengkong akan sangat berbahaya. Selain akan terjadi pemadaman di daerah Bengkong, daerah Nagoya dan Batuampar akan mengalami gangguan pemadaman listrik.

"Sangat berdampak luas," kata Humas Bright PLN Batam, Rudi Antono pada batamnews.co.id, Minggu (24/4/2016) pagi.

Rudi mengatakan, PLN Batam saat ini melakukan upaya sosialisasi agar pemotongan lahan tersebut memperhatikan kondisi transmisi tiang SUTT 150 kV.

"Jika tower tersebut tumbang maka dipastikan kawasan Nagoya, Batuampar dan Bengkong akan padam. Pemulihannya butuh waktu relatif lama," ungkap Rudi.

Ia menambahkan, selain melakukan sosialisasi, PLN Batam saat ini sedang melakukan evaluasi apakah akan dilakukan berupa perubahan atau penambahan kontruksi sipil tower atau dengan menggesernya.

"Masih direview oleh tim sipil," kata Rudi.

Selain melakukan upaya sosialisasi dan evaluasi, PLN Batam bahkan telah melaporkan kondisi tiang tersebut pada BP Batam. Namun, belum ada tanggapan dari pihak BP Batam, karena kegiatan pengerukan lahan material reklamasi di sekitar tiang masih terus berjalan hingga saat ini.

"Saya belum dapat info terkait tanggapan BP Batam. Insya Allah besok saya tanya ke tim sipil," ucapnya.

Tiga tiang Sutt 150 kV PLN Batam tersebut berdiri di atas bukit dengan ketinggian sekitar 50 meter di atas permukaan laut dan di wilayah padat penduduk.

Tiang tersebut saat ini kondisinya sedikit memperihatinkan, dengan hanya ditopang bukit yang telah dikeruk sekelilingnya bukan tidak mungkin tumbang apabila terjadi longsor.

Hingga saat ini aktifitas pengerukan bukit seluas hampir 100 hektar tersebut terus berjalan, bahkan bukit yang sebelumnya berada di atas pemukiman warga saat berbentuk lembah.

Pemerintah Kota (Pemko) Batam sudah membentuk tim 9 untuk mengevaluasi reklamasi seperti kerusakan lingkungan. Namun, evaluasi yang dilakukan tidak dibarengi dengan penghentian reklamasi.

(isk)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews