Kunjungan Dubes Australia ke Batam

Dubes Australia: Soal Investasi, Batam Bisa Belajar ke Thailand

Dubes Australia: Soal Investasi, Batam Bisa Belajar ke Thailand

Dubes Australia Paul Grigson saat makan siang bersama dengan sejumlah jurnalis di Batam dari Aliansi Jurnalis Independen Batam (AJI) Batam (Foto: Batamnews)

BATAMNEWS.CO.ID, Batam - Duta Besar Australia untuk Indonesia Paul Grigson menilai promosi mengenai regulasi investasi di Batam cukup jauh tertinggal dibandingkan dengan Thailand. Thailand beberapa tahun belakangan gencar berpromosi. Paul mengaku sangat minim mengetahui mengenai regulasi investasi di Batam.

“Thailand sangat gencar mempromosikan regulasi investasi di tempat mereka, mereka rutin berkunjung hampir setiap waktu. Mereka datang ke Australia secara rutin, setiap tahun, setiap waktu,” ujar Paul saat berbincang dengan jurnalis Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Batam di Achor Cafe, Dermaga Kuliner Sukajadi Batam, Kepri, Selasa (19/4/2016).

Paul menuturkan berkunjung ke Batam untuk mengetahui hal yang berkaitan dengan investasi serta regulasi-regulasinya. Paul mengatakan, status Batam sebagai Free Trade Zone terdengar cukup menjanjikan.

“Tapi kami belum mengetahui regulasinya seperti apa, apa saja kemudahannya, inilah tujuan kami ke Batam, nanti tentu sebagai informasi bagi investor asal Australia,” ujar Paul yang didampingi sejumlah stafnya.

Pagi ini rencananya Paul akan bertemu dengan Wali Kota Batam.

Paul mengatakan, investor Australia saat ini banyak melirik Thailand sebagai tujuan investasi. Thailand, kata dia, sangat konsen terhadap upaya untuk menarik investor.

Thailand juga berusaha memperjelas segala regulasi yang terkait investasi. Thailand juga maju dalam hal produksi di bidang manufacturing dan otomotif. 

“Mereka bisa mengerjakan hal-hal yang spesifik di bidang manufaktur dan otomotif,” ujar Paul yang baru pertama kali ke Batam.

Itu pula yang membuat banyak investor dari Australia yang berinvestasi di negara Thailand. Sedangkan di Batam, hampir sama sekali tidak ada investor asal Australia.

Selain itu, di Thailand, kata Paul, upah pekerja juga masih cukup kompetitif. 

Di Batam menurut Paul, kemungkinan ada bidang tertentu yang bisa menjadi rujukan untuk berinvestasi bagi investor asal Australia. Diantaranya di bidang manufaktur, fabrikasi, serta pendidikan.

“Tapi saya rasa investasi di bidang pendidikan berbasis skill bisa diterapkan,” ujar pria lulusan Queensland University itu.

Paul mengatakan, Australia sudah memiliki sistem pendidikan yang sangat matang, terutama dalam bidang pendidikan berbasis skill yang bisa menghasilkan para tenaga ahli di bidangnya. 

"Cukup dalam waktu 2 atau 3 tahun saja," ujar dia. Paul juga menyinggung, mahasiswa asal Indonesia yang menuntut ilmu di Australia saat ini mencapai 17 ribu orang.

Mereka berasal dari berbagai daerah di Indonesia tidak terkecuali dari Batam. "Tapi dari Batam hanya sekitar empat orang saja lulusan dari Australia," ujar Paul sembari tersenyum.

 

[snw]


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews