Jelang Penggusuran Pedagang Rujak

Jelang Digusur, Begini Jeritan Hati Pedagang di Simpang Rujak Batam

Jelang Digusur, Begini Jeritan Hati Pedagang di Simpang Rujak Batam

Salah seorang pedagang di Simpang Rujak Batam. (Foto: Batamnews)

BATAMNEWS.CO.ID, Batam - Sebanyak 36 pedagang rujak di Simpang Rujak, Pelita, Lubuk Baja, Batam, hari ini rencananya bakal digusur Satpol PP Pemko Batam. Mereka bakal direlokasi ke BMC Bengkong. 

Hanya saja para pedagang merasa berat hati. Mereka khawatir omzet menurun dan merugi. Padahal selama ini keuntungan mereka cukup lumayan.

“Aduh tempat pindahnya nggak enak, kami harus bayar sewa, bayar listrik dan air,” kata Eni, seorang pedagang rujak di Simpang Rujak kepada batamnews.co.id, Minggu (3/4/2016).

Para pedagang mengaku sedih dengan rencana pemerintah tersebut. Para pedagang semula meminta dipindahkan ke Simpang Kuda, Sei Panas, namun ditolak.

Seperti diketahui, pemindahan para pedagang ini setelah banyaknya keluhan mengenai kemacetan yang terjadi di lokasi para pedagang berjualan itu.

Ratusan kendaraan setiap harinya parkir di sekitar lokasi yang berada di tepi jalan dan persis di tanjakan tersebut.

Macet itu disebabkan banyak pemilik kendaraan roda empat, para pelanggang rujak, parkir di sisi badan jalan. Kemacetan pun tak bisa dihindari. Arus lalu lintas melambat di titik tersebut.

Kendati ada tukang parkir yang menertibkan kendaraan namun hal tersebut tak terlalu membantu.

Kemacetan akan sangat terasa pada saat jam sibuk terutama di jam karyawan pulang kerja. Menurut Eni kemacetan itu bukan karena pedagang rujak, melainkan karena kerapnya truk-truk besar mogok. 

“Sebenarnya kemacetan disebabkan oleh truk-truk besar yang sering mogok," tutur Eni.

Menurut Eni, lokasi baru yang ini terbilang sempit dan kecil. Padahal Simpang Rujak menjadi ramai tak hanya karena rujaknya yang sedap, namun juga lokasinya yang unik. 

“Lagian tempat pindahnya kecil dan sumpek, nggak kaya di sini luas dan banyak anginnya,” ujar dia. 

Selain itu, kekhawatiran pedagang tak lain karena omzet. Omzet mereka selama ini cukup besar setiap harinya.

“Yang saya takutkan kalau kami pindah, penjualan turun dan kami tidak dapat menghidupi keuarga kami, terus pengangguran semakin bertambah," ujar Eni.

Para pedagang rujak tersebut banyak berasal dari Pulau Jawa, diantaranya dari daerah Boyolali. Dahulunya mereka menjajakan rujak berkeliling dari arah Kampung Pelita menuju Batam Centre. Selain itu mereka juga membuka lapak di daerah Pelita. 

[ret]


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews