Rawan Penyelundupan di Pelabuhan Tikus, Kapolresta Barelang: Kami Kekurangan Personel Mengawasi

Rawan Penyelundupan di Pelabuhan Tikus, Kapolresta Barelang: Kami Kekurangan Personel Mengawasi

Aktivitas penyelundupan di perairan Kepulauan Riau. (Foto: Batamnews)

BATAMNEWS.CO.ID, Batam - Keberadaan pelabuhan tikus atau ilegal di Batam, Kepulauan Riau, hingga kini masih jadi problema. Maraknya penyelundupan ditenggarai masuk dari pelabuhan-pelabuhan yang berada di pesisir pantau tersebut. 

Kapolresta Barelang, Kombes Pol Helmy Santika mengaku kesulitan mengawasi masuknya barang selundupan dengan keterbatasan personel. Menurut data di kepolisian, terdapat sekitar 51 pintu masuk dari pelabuhan yang juga dikenal sebagai pelabuhan rakyat tersebut.

“Ada sekitar 51 pelabuhan tikus yang harus diawasi. Personel masih sangat terbatas begitu juga sarana. Kerja sama antar instansi baik Bea dan Cukai, Imigrasi, TNI AL sangat diperlukan, begitu juga peran serta masyarakat,“ kata Kapolresta Barelang Kombes Pol Helmy Santika, Senin (7/3/2016).

Helmy menjadikan hal tersebut sebagai pekerjaan rumahnya selamat menjabat sebagai Kapolresta Barelang.

Helmy menambahkan, selama ini kerja sama antar instansi sudah cukup bagus, terbukti adanya pengungkapan kasus penyelundupan di Batam.

"Kedepan kita akan mencoba meningkatkannya. Jika selama ini sudah baik, akan kita jadikan lebih baik," ujar Helmy Santika.

Sementara, aparat maupun pemerintah, tentunya tidak bisa menutup pelabuhan rakyat, karena menyangkut dengan kebutuhan mereka dalam memenuhi kebutuhan pokok untuk menyambung hidup bagi para nelayan,

"Masyarakat yang menyambung hidup sebagai nelayan tentunya memerlukan pelabuhan itu. Kita tidak bisa menutup, namun hanya bisa mengawasi secara bersama, makanya perlu kerjasama," ujar Helmy.

 

[edo]


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews