BATAMNEWS.CO.ID, Lingga - Bupati Lingga Alias Wello (Awe) membongkar modus  pihak tertentu menguasai lahan dan menebang hutan. 

Alias Wello saat ini ada kabar investor yang akan membangun smelter pengolahan bijih bouksit di Singkep Barat. “Tidak benar, itu hanya modus penguasaan lahan” ujar dia, Jumat (26/2/2016).

Ia mengatakan, ada pengusaha yang melirik lahan seluas 2.000 hektar di Kecamatan Singkep Barat (Singbar).

"Tidak ada itu investor yang akan membangun smelter. Kalau ada, saya pasti tahu. Karena pengurusannya akan melalui saya di Asosiasi Pengusaha Pertambangan Bijih Bouksit Seluruh Indonesia," kata dia, di Dabosingkep, seperti dikutip Antara.

Bupati yang disapa Awe itu curiga dan mengatakan isu investor membutuhkan lahan 2.000 hektar di Singkep Barat itu tidak logis. Karena lahan yang ada di wilayah itu hutan semua.

"Itu tak masuk akal. Di Cina atau Australia yang sudah besar saja, itu tidak lebih dari 400-500 Hektar," ungkapnya yang cukup mengenal dunia pertambangan bouksit itu.

Untuk itu, dia meminta kepada setiap kepala desa agar lebih selektif dalam menerima investasi yang masuk ke wilayahnya.

Meskipun saat ini daerah sedang membutuhkan investasi, dan membuka lebar kesempatan investor berinvestasi di Lingga, namun Awe mengatakan, daerah tetap akan menyaringnya.

"Kita harus memastikan investasi itu bisa mensejahterakan rakyat, ramah terhadap lingkungan, dan memberikan kontribusi bagi PAD Lingga," tutupnya. 

[snw]