Survei Kedalaman Laut Jembatan Batam-Bintan Mulai Akhir Mei

Survei Kedalaman Laut Jembatan Batam-Bintan Mulai Akhir Mei

Gubernur Kepri, Ansar Ahmad (Foto: Asrul/Batamnews)

Batam, Batamnews - Proyek strategis pembangunan Jembatan Batam-Bintan (Babin) semakin menunjukkan perkembangan setelah Gubernur Kepulauan Riau (Kepri), Ansar Ahmad, mengonfirmasi bahwa survei kedalaman laut untuk proyek tersebut akan dimulai pada 27 Mei 2024.

"Tanggal 27 ini sudah mulai survei kedalamannya," ujar Ansar, Rabu, 22 Mei 2024.

Ia mengajak seluruh pihak terkait untuk mengawasinya secara langsung. Gubernur Ansar menyadari bahwa proyek Jembatan Babin merupakan proyek strategis yang akan berdampak besar bagi perekonomian Kepulauan Riau

Baca juga: Pembangunan Jembatan Babin Masuki Tahap Soil Investigation, Butuh Rp 50 Miliar

"Nanti akan saya ajak semuanya ke situ setelah survei selesai," imbuhnya.

Gubernur Ansar menegaskan bahwa setelah survei kedalaman rampung, proses selanjutnya adalah tender atau lelang untuk pelaksanaan pembangunan jembatan tersebut. 

"Setelah itu semua selesai, maka tinggal lelang. Karena RK (Rencana Kebutuhan) dan kriterianya sudah selesai," jelasnya.

Proses lelang nantinya akan digelar oleh Kementerian terkait dengan sebagian anggaran bersumber dari APBN dan skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU). Ansar mengungkapkan bahwa salah satu BUMN berpeluang terlibat dalam konsorsium investor bersama pihak swasta karena proyek ini merupakan jalan tol.

Baca juga: Gubernur Ansar Ungkap Progres Jembatan Babin 2023

"Lelangnya dari kementerian, anggaran kan sebagian dari pusat, sebagian KPBU. Nanti mungkin salah satu BUMN bersama dengan konsorsium karena itu kan tol," ungkapnya.

Gubernur berharap proyek Jembatan Babin yang menghubungkan Batam dan Bintan dapat segera terwujud setelah mendapat respons positif dari calon investor di Jakarta.

"Insyaallah mudah-mudahan terwujud, investor dari Jakarta juga sudah memberikan respons yang baik," pungkas Ansar.

Jembatan Babin dinilai strategis untuk mengintegrasikan wilayah Kepulauan Riau dan mempercepat pertumbuhan ekonomi dengan memangkas waktu dan biaya logistik.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews