Perjalanan Hidup Pak Ari, Bertahan Penuhi Kebutuhan Ekonomi di Batam dengan Memulung

Perjalanan Hidup Pak Ari, Bertahan Penuhi Kebutuhan Ekonomi di Batam dengan Memulung

Pak Ari, mengais rezeki di Kota Batam dengan cara memulung. (Foto: Putri/Batamnews)

Batam, Batamnews - Di tengah hiruk-pikuk Kota Batam yang tidak pernah berhenti, sosok Pak Ari, seorang pemulung berusia 67 tahun, muncul sebagai pahlawan yang tidak terlihat. Setiap hari, dengan karung besar dan gerobak sorongnya, ia berkeliling kota, khususnya di Bengkong Nusantara, memulai aktivitasnya sejak pukul 06.30 dari Nagoya.

Meskipun pekerjaan Pak Ari terlihat sederhana, ia menemukan kebahagiaan dan kebijaksanaan dalam setiap barang yang ia temukan. 

"Saya menjual barang-barang seperti botol bekas, kardus, dan kaleng setiap dua hingga tiga hari dengan harga yang sangat murah. Meskipun hanya mendapat penghasilan terbatas, itu cukup untuk kehidupan sehari-hari," jelasnya, Senin, 29 April 2024.

Baca juga: Menyantap Kelezatan Jasuke, Cemilan Sederhana dengan Rasa Manis dan Menggoda

Pak Ari bukan hanya seorang pemulung, tapi juga seorang sosok yang telah mengalami transformasi hidup yang mengagumkan. Di masa mudanya, ia sering terlibat dalam kegiatan mabuk-mabukan dan pergaulan bebas yang pada akhirnya ia tinggalkan. 

Perubahan ini tidak hanya membawa kebahagiaan dalam hidupnya tetapi juga menjadi pesan penting yang ingin ia sampaikan kepada generasi muda.

"Saya berharap anak-anak muda tidak terjerumus ke dalam pergaulan bebas dan mabuk-mabukan seperti yang pernah saya alami. Kini, saya hanya berharap bisa mendapatkan pekerjaan yang lebih baik, seperti menyapu jalan," harapnya.

Baca juga: KNPI Kota Batam Adakan Kenduri 1 Syawal dan Halal Bihalal, Undang Ustad Abdul Somad

Setiap hari, Pak Ari menghadapi rintangan, dari terik matahari yang membakar hingga hujan deras, namun itu tidak pernah menghalanginya untuk terus bekerja keras dalam mencari barang yang bisa ia jual. 

Kisah hidupnya adalah bukti nyata bahwa kebahagiaan sejati dan makna hidup tidak tergantung pada harta benda, melainkan bagaimana kita menghadapi setiap tantangan dengan tenang dan bijak.

Penulis: Putri Roito Sitorus


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews