Cerita Manusia Silver di Batam, Berjuang di Tengah Himpitan Kebutuhan Ekonomi yang Kian Meningkat

Cerita Manusia Silver di Batam, Berjuang di Tengah Himpitan Kebutuhan Ekonomi yang Kian Meningkat

Manusia Silver di Batam. (Foto: Aisyah/Batamnews)

Batam, Batamnews - Kehadiran 'manusia silver' di Kota Batam, Kepulauan Riau, cukup menarik perhatian. Mereka tampak hadir di beberapa simpang lampu merah. Di tengah arus kehidupan yang semakin sulit, fenomena manusia silver, semakin menarik perhatian masyarakat.

Mereka bukan hanya berjuang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, tetapi juga menunjukkan bahwa semangat dan ketekunan tidak mengenal usia. Salah satu contoh nyata dari fenomena ini adalah kisah Pak Dika. 

“Dulu saya bekerja dengan gaji Rp80.000- Rp100.000 yang tidak cukup untuk kebutuhan sehari-hari. Anakku ada dua, salah satunya berumur 1 tahun dan sering sakit-sakitan. Bisa dikatakan anakku memiliki kebutuhan khusus. Susunya berbeda, semua kebutuhannya berbeda, dan waktu itu gajiku tidak mencukupi,” ujar dia kepada Batamnews.co.id, baru-baru ini. 

Baca juga: Surga Tersembunyi di Balik Keindahan Sekupang!

Meskipun menghadapi tantangan, Pak Dika tidak menyerah. “Untuk pendapatan saya nggak bisa sebutin yang pasti per hari nya di atas Rp100.000 ribu,” ungkapnya.

Ketidakpastian dunia kerja di Batam membuat Pak Dika terjun menjadi 'manusia silver'. Sistem kontrak atau proyek di Batam yang hanya musiman membuat dia harus memutar otak memenuhi kebutuhan dapur rumah tangga serta anak. 

"Kerja kalau ada proyek, kalau lagi enggak ada, tidak ada uang, akhirnya saya jadi manusia silver," ujar Pak Dika. Penghasilan dari menjadi 'manusia silver' itu menurutnya cukup untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari. 

Langkah-langkah konkrit diperlukan untuk membantu para manusia silver yang berjuang dengan kesulitan ekonomi. Ini termasuk meningkatkan akses mereka ke program bantuan sosial, memberikan pelatihan keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan pasar tenaga kerja saat ini, dan memastikan bahwa sistem pensiun memberikan perlindungan yang memadai.

Selain itu, pemerintah dan masyarakat diharapkan dapat bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang inklusif dan ramah lansia, di mana mereka dapat merasa dihargai dan terlibat secara aktif dalam kehidupan sosial dan ekonomi.

(Aisyah)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews